Temukan Penyimpangan Anggaran Masker COVID Rp1,94 Miliar, BPKP NTB Usut Unsur Sebab Akibat
NTB - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan adanya penyimpangan anggaran senilai Rp1,94 miliar pada proyek pengadaan masker penanggulangan COVID-19 tahun 2020.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Mataram Komisaris Polisi I Made Yogi Purusa Utama mengatakan, penyimpangan anggaran tersebut merupakan kesimpulan dari hasil ekspose perkara BPKP NTB bersama penyidik kepolisian.
"Jadi, dari hasil ekspose perkara pada tahap penyidikan bersama BPKP disimpulkan terdapat penyimpangan yang mengakibatkan potensi kerugian negara sementara sebesar Rp1,94 miliar," kata Yogi di Mataram, NTB, Selasa 4 Juni, disitat Antara.
BPKP dalam kesimpulan ekspose perkara bersama penyidik kepolisian turut menyatakan bahwa bukti dari hasil penyidikan sudah cukup andal dan relevan.
Dengan kesimpulan itu, lanjut dia, BPKP telah menyatakan siap menindaklanjuti permintaan audit penghitungan kerugian keuangan negara dari penyidik kepolisian.
"Tindak lanjutnya, BPKP akan melakukan telaah untuk melihat hubungan sebab akibat antara penyimpangan dengan munculnya indikasi kerugian negara," ujar dia.
Kesimpulan hasil ekspose perkara dengan BPKP NTB tersebut, kata dia, berlangsung pada 19 Februari 2024. Yogi memastikan usai ekspose dengan BPKP, penyidik sudah menyerahkan seluruh kebutuhan audit penghitungan kerugian keuangan negara.
"Jadi, dalam kasus ini kami sudah selesai, tinggal tunggu hasil dari BPKP, karena 100 lebih saksi sudah diperiksa, termasuk ahli dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Dokumen yang berkaitan dengan kasus ini juga sudah semua dikumpulkan," ucapnya.
Baca juga:
- NasDem Pilih 2 Kader Pesohor Maju Pilkada: Farhan Cawalkot Bandung, Lucky Hakim Cabup Indramayu
- Makin Kurus, SYL Minta Kasus TPPU yang Menjeratnya Dipercepat
- Kesaksian Ibu Setubuhi Anaknya di Tangsel: Awalnya Diminta Videokan Hubungan Badan Sama Suami
- Datangkan Kotak Suara TPS 10 Wakasihu Maluku Tengah, KPU Buktikan 51 Suara Tak Pindah ke Gelora
Namun demikian, Yogi menambahkan hingga kini penyidik belum mendapat informasi perkembangan dari hasil ekspose perkara tersebut.
Dia tidak memungkiri kondisi demikian yang menimbulkan kesan lamban dalam penanganan kasus tersebut.
Sebagai upaya Polresta Mataram dalam menjaga komitmen pemberantasan tindak pidana korupsi, Yogi menyampaikan bahwa penyidik sudah bersurat secara resmi kepada BPKP NTB.
"Tujuan kami bersurat untuk meminta kejelasan dari hasil ekspose kemarin. Surat yang kami tujukan ke BPKP NTB juga kami tembuskan langsung ke Deputi Bidang Investigasi BPKP RI," kata Yogi.
Pengadaan masker COVID-19 tahun 2020 menggunakan anggaran pemerintah senilai Rp12,3 miliar. Pemerintah menyiapkan dana tersebut dari hasil kebijakan refocusing anggaran pada masa pandemi. Pekerjaan proyek berada di bawah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB.
Polresta Mataram melaksanakan penyelidikan sejak Januari 2023, kemudian peningkatan status penanganan ke tahap penyidikan pada pertengahan September 2023.
Dalam hal ini, penyidik telah menemukan indikasi perbuatan melawan hukum yang mengarah pada tindak pidana korupsi.