Presiden Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata AS untuk Serang Wilayah Rusia, Tapi...

JAKARTA - Presiden Joe Biden diam-diam mengizinkan senjata yang dipasok Amerika Serikat untuk dipergunakan Kyiv secara terbatas terhadap sasaran militer di wilayah Rusia yang digunakan untuk menyerang wilayah Ukraina, kata empat pejabat AS Hari Kamis.

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim menjelaskan, keputusan Presiden Biden hanya berlaku untuk sasaran di wilayah Rusia dekat perbatasan dengan wilayah Kharkiv, tempat serangan yang diluncurkan oleh Moskow pada 10 Mei lalu.

"Presiden baru-baru ini mengarahkan timnya untuk memastikan Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok AS untuk tujuan serangan balasan di wilayah Kharkiv, sehingga Ukraina dapat membalas pasukan Rusia yang menyerang mereka atau bersiap untuk menyerang mereka," kata seorang pejabat AS, melansir Reuters 31 Mei.

Keputusan tersebut menandai perubahan kebijakan Presiden Biden, yang dengan tegas menolak mengizinkan Ukraina menggunakan persenjataan Negeri Paman Sam untuk menyerang wilayah Rusia.

Kedutaan Rusia di Washington dan misi Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rusia diketahui sedang membangun pasukan di dekat bagian utara wilayah tersebut, tetapi tidak memiliki jumlah pasukan yang cukup untuk melakukan serangan besar, kata komandan militer tertinggi Ukraina pada Hari Kamis.

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, berjarak 19 mil (30 km) dari perbatasan dengan Rusia.

Ini adalah kedua kalinya tahun ini Presiden Biden diam-diam melonggarkan kebijakannya tentang pasokan senjata untuk Ukraina, setelah sebelumnya menuruti seruan untuk mengirim rudal jarak jauh yang dikenal sebagai ATACMS ke Kyiv.

"Pemerintahan Biden telah berkembang jauh dari hipersensitivitas dan kesalahpahaman mereka terhadap risiko eskalasi," kata Alexander Vindman, pensiunan letnan kolonel Angkatan Darat dan mantan direktur urusan Eropa di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih era Donald Trump.

Ia memuji perubahan kebijakan Biden, yang menurutnya "melepas Ukraina."

"Tentu saja itu langkah yang tepat," kata Vindman

Diketahui, Negeri Paman Sam adalah pemasok senjata terbesar bagi Ukraina dalam pertempurannya melawan invasi skala penuh yang dilancarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari 2022.

Meski demikian, para pejabat mengatakan kebijakan AS akan terus melarang militer Ukraina menggunakan ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 186 mil (300 km), dan senjata jarak jauh lain yang dipasok AS untuk serangan mendalam di dalam Rusia.

Selain itu, keputusan Presiden Biden juga tidak berarti AS sekarang menyetujui serangan pesawat nirawak yang dilancarkan Ukraina terhadap fasilitas perminyakan Rusia, kata mereka.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin pada Hari Selasa mengingatkan dengan tegas anggota NATO, agar tidak membiarkan Ukraina menembakkan senjata pasokan mereka ke Rusia.