Menko Airlangga Sebut OECD Dukung Peningkatan Iklim Investasi di Indonesia

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) mendukung peningkatan iklim investasi di Indonesia.

Airlangga yang juga Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD itu mengatakan bahwa dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota tetap, OECD akan berupaya mengembangkan regulasi sehingga dapat menciptakan iklim yang nyaman untuk berinvestasi di Indonesia.

"OECD akan melakukan survei ekonomi Indonesia. Ini sebagai salah satu dukungan OECD bagaimana meningkatkan iklim investasi dan bagaimana Indonesia setara dengan negara OECD dalam mengembangkan regulasi, sehingga investor nyaman untuk menambah berinvestasi di Indonesia," kata Airlangga dalam keterangan pers melalui siaran akun YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari Antara, Selasa 28 Mei.

Hal ini disampaikan Airlangga usai mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa.

Dalam pertemuan itu, Sekjen Cormann juga membahas dukungan OECD untuk membantu ekosistem semikonduktor di Indonesia.

Sebagai informasi, pembangunan ekosistem industri semikonduktor menjadi proyeksi pemerintah untuk menciptakan mesin ekonomi generasi baru menuju Indonesia Emas 2045.

Ekosistem semikonduktor ini akan meningkatkan produktivitas dan daya saing di berbagai sektor manufaktur yang memerlukan semikonduktor, termasuk elektronika seperti perangkat otomotif (mencakup kendaraan listrik), industri, rumah tangga, komunikasi, transportasi, hingga peralatan medis.

Selain itu, OECD juga akan mempelajari peta jalan digital ekonomi yang dijalankan negara-negara ASEAN.

"Mereka juga akan belajar bagaimana ASEAN menjalankan proses roadmap digital ekonomi framework agreement, yang itu juga menjadi proses pembelajaran di OECD," kata Airlangga.

Pada pertemuan itu, Presiden Joko Widodo menyatakan komitmen Indonesia untuk menjadi anggota penuh OECD dalam kurun tiga tahun.

Dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota tetap OECD, Tim Nasional OECD akan membuat memorandum dalam 250 hari ke depan yang mencakup 26 sektor, mulai dari keuangan, ekonomi, antikorupsi, persaingan sehat, consumer policy, digital ekonomi, hingga kebijakan teknologi.

Indonesia telah masuk dalam daftar aksesi OECD dan sejak 2007 pula Indonesia telah menjadi mitra OECD bersama Brasil, India, China dan Afrika Selatan.