Medsos Favorit Pendukung Trump, Parler Tak DiIzinkan Apple Kembali ke App Store
JAKARTA - Setelah diblokir, aplikasi media sosial (medsos) Parler dikabarkan hadir kembali di App Store. Di mana sebelumnya, Apple menghapus Parler dari toko aplikasinya sebagai buntut penyerangan Gedung Capitol AS, pada Januari lalu.
Parler dituding sebagai media sosial yang digunakan oleh para pendukung Trump yang mengakibatkan kerusuhan Capitol. Tak hanya Apple, Google juga menghapus aplikasi Parler dari Play Store.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Apple menolak tawaran Parler yang ingin kembali ke App Store. Apple mengungkapkan pedoman komunitas Parler yang sudah diperbarui harus memenuhi standar yang sesuai untuk App Store.
Dalam sebuah dokumen, Apple menyoroti para pengguna Parler yang menampilkan swastika atau simbol Nazi yang digunakan untuk gambar profil merka. Apple juga menyertakan contoh lain, yaitu para pengguna Parler yang menggunakan bahasa misoginis, homofobia, dan rasis.
“Seperti yang Anda ketahui, pengembang diharuskan untuk menerapkan kemampuan moderasi yang kuat untuk secara proaktif mengidentifikasi, mencegah, dan memfilter konten yang tidak menyenangkan ini untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pengguna,” tulis Apple dalam suratnya kepada Parler.
“Tidak ada tempat untuk konten kebencian, rasis, diskriminatif di App Store,” tambahnya.
Baca juga:
Sedangkan pihak Parler mengatakan bahwa mereka berharap ingin terus bekerja sama dengan Apple dan tetap menghormati kebebasan berpikir yang dilindungi konstitusi sebagai upaya untuk mengembalikan Parler ke App Store.
“Parler mengharapkan dan berharap untuk terus bekerja dengan Apple untuk kembali ke App Store. Kami optimis bahwa Apple akan terus membedakan dirinya dari perusahaan ‘raksasa teknologi’ lainnya dengan mendukung pilihan pelanggannya untuk ‘berpikir berbeda’—untuk menjalankan kebebasan berpikir, pidato, dan asosiasi mereka yang dilindungi secara konstitusional—saat menggunakan produk Apple,” kata Chief Policy Officer Parler, Amy Peikoff.
Dia juga menambahkan bahwa Parler telah menambahkan filter algoritma dan pendeteksi pengguna untuk menghapus konten yang dianggap “mengancam atau menghasut kerusuhan”.
Parler juga sudah dilengkapi dengan fitur yang bisa menyaring “serangan pribadi berdasarkan karakteristk yang tidak dapat diubah dan tidak relevan seperti ras, gender, orientasi seksual, atau agama.”