Kementan Siapkan Langkah Tangani Kerusakan Lahan Pertanian akibat Bencana Alam
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah langkah-langkah dalam menangani dampak kerusakan lahan pertanian akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi yang melanda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Pertama, pemerintah dalam hal ini Kementan bersama pemerintah daerah menyiagakan brigade alat dan mesin pertanian di tiga kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang," kata Sekretaris Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin di Padang, dikutip dari Antara, Senin 27 Mei.
Ferdinal menyampaikan kebutuhan peralatan alat dan mesin pertanian tersebut juga membutuhkan sejumlah peralatan lain di antaranya ekskavator mini, dan traktor untuk menormalisasi lahan pertanian yang tertimbun material erupsi.
Langkah berikutnya yakni melakukan gerakan penanganan dampak bencana bersama masyarakat (terutama petani) melalui gotong royong untuk membersihkan jaringan irigasi, dan lahan yang tertimbun material erupsi agar kembali dapat dibudidayakan.
"Pemerintah akan menyediakan sarana prasarana produksi pertanian (terutama benih dan pupuk) agar petani dapat menjalankan aktivitas produksi pertaniannya," ujarnya.
Selain itu, dinas terkait juga merinci luas lahan pertanian yang terdampak akibat erupsi sejak pertama kali terjadi pada 3 Desember 2023 hingga disusul banjir lahar dingin pada Sabtu (11/5). Rinciannya padi seluas 4.416,54 Hektare (Ha) dan 1.098,28 Ha tanaman jagung.
Selanjutnya, sambung dia, 155,10 Ha tanaman cabai, 32,60 Ha bawang merah, dan sayur-sayuran seluas 268,55 Ha dengan total keseluruhan 5.971,08 Ha. Dari luas yang terdampak itu, sebanyak 1.180,39 Ha termasuk kategori puso.
Ia mengatakan pemerintah juga telah mengirimkan proposal kepada Kementerian Pertanian terkait sejumlah kebutuhan alat dan mesin pertanian, termasuk bibit-bibit yang dibutuhkan untuk petani.
BACA JUGA:
Kebutuhan itu yakni tiga unit ekskavator, 10 unit traktor, 150 ton benih padi, 20 ton benih jagung, 2.200 saset benih cabai, 50 ton benih bawang merah, 12.390 saset benih tomat dan 594.000 batang ubi jalar.
Tidak hanya itu, kata dia, untuk memulihkan lahan pertanian yang rusak akibat erupsi maupun banjir lahar dingin Gunung Marapi masyarakat di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang juga membutuhkan 6.000 ton pupuk.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan telah menyiapkan bantuan pertanian senilai Rp33,34 miliar sebagai upaya meningkatkan pertanian di Sumbar termasuk untuk membantu korban banjir dan tanah longsor yang ada di Kabupaten Agam.