Secara Psikologis, 5 Pola Pikir Ini Mendukung Kesuksesan
YOGYAKARTA – Apabila memiliki pola pikir yang benar, secara psikologis kesuksesan didukung mental yang sehat. Tentu saja pola pikir perlu dibentuk secara berkesinambungan dan terus-menerus. Untuk itu, cek berikut pola pikir psikologis yang mendukung kesuksesan.
1. Pola pikir penguatan positif
Penguatan positif, salah satunya menghargai perilaku yang diinginkan, akan lebih baik dan menghasilkan daripada hukuman. Perilaku yang diinginkan, misalnya mencapai tujuan, melakukan sesuatu yang positif, membeli sesuatu untuk diri sendiri, atau menelepon kerabat dan orang terdekat yang Anda cintai. Ini jauh lebih baik daripada menyalahkan diri sendiri ketika Anda belum mencapai tujuan atau melakukan kesalahan.
2. Berorientasi untuk belajar
Pakailah pendekatan belajar untuk segala hal yang Anda lakukan atau ingin capai. Cobalah ambil pelajaran dari apapun, termasuk ketika berhadapan dengan situasi baru, bahkan saat Anda melakukan kesalahan. Melansir Psychology Today, Minggu, 26 Mei, psikolog Carol Dweck menyebut hal ini sebagai ‘pola pikir untuk berkembang’. Sarannya, luangkan waktu untuk merenungkan pengalaman. Apa yang Anda dapat setelah melakukan kesalahan, dan apa yang membuat Anda terdorong berupaya lebih agar sukses.
3. Berpikir produktif
Bukan berarti Anda harus bekerja lebih dari jam kerja. Tetapi berpikir produktif artinya fokus pada kinerja dan menyelesaikan sesuatu. Fokusnya adalah pada pencapaian tujuan, bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas. Artinya, pola pikir produktif tidak hanya melihat apa yagn dilakukan tetapi juga bagaimana hal itu dicapai. Pesan profesor leadership dan psikologi organisasional di Claremont McKenna College, Ronald E. Riggio, Ph.D., pola pikir produktif juga harus mempertimbagkan keseimbangan kehidupan kerja. Kerja tidak berarti melupakan waktu untuk diri sendiri, teman, dan keluarga.
Baca juga:
4. Mengubah pemicu stres menjadi tantangan
Menurut penelitian psikologis, “ketahanan” adalah cara mengubah pemicu stres menjadi tantangan. Daripada membiarkan diri terbebani oleh pemicu stres, seseorang yang memiliki ketahanan akan membingkai ulang secara kognitif menjadi sebuah tantangan yang perlu diatasi. Artinya, daripada menyerah pada penyebab stres, perlu memikirkan bagaimana cara mengalahkan, mengatasi, atau setidaknya mengendalikannya.
5. Perspektif Pygmalion
Efek Pygmalion, diinisiasi oleh psikolot Robert Rosenthal, adalah tentang mempertahankan ekspektasi positif terhadap orang lain. Hal positif ini disampaikan kepada individu lain melalui perilaku verbal dan nonverbal. Meskipun efek Pygmalion berfokus pada kinerja dan hasil orang lain, tetapi akan memberi tahu kita untuk memiliki harapan positif tentang kemampuan kita sendiri dan peluang kita untuk sukses.
Itulah kelima pola pikir yang secara psikologis mendukung kesuksesan. Adakah daftar di atas yang sudah Anda miliki dalam mengatasi badai tantangan untuk mencapai kesuksesan?