Orphen Obat Apa? Kenali Indikasi, Dosis, dan Efek Sampingnya

YOGYAKARTA – Orphen obat apa? Orphan adalah obat yang dapat mengatasi gejala alergi seperti bentol-bentol, kulit gatal-gatal, hidung gatal atau tersumbat, bersin-bersin, atau mata merah dan berair.

Dalam artikel ini akan dibahas apa itu Orphen, termasuk indikasi, dosis, dan efek sampingnya. Yuk, simak penjelasannya!

Orphen Obat Apa?

Orphen merupakan obat branded dengan kandungan chlorpeniramine maleat (CTM). CTM sendiri merupakan anti histamin (anti alergi) generasi pertama.

Obat anti alergi ini bekerja menghambat histamin yang mengakibatkan munculnya gejala alerhi ketika tubuh terpapar zat pemicu alergi (alergen). Ketika kerja histamin dihambat, gejala alergi akan mereda.

Indikasi Orphen

Sebagai obat anti alergi, orphen dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah alergi, seperti:

  • Gatal di kulit (biduran, eksim, dan bentol-bentol)
  • Gatal-gatal di rongga hidung (rhinitis alergi)
  • Bersin-bersin.
  • Mata merah dan berair.

Keamanan Orphen

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), penggunaan CTM pada kehamilan masuk kategori B. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hami. Sementara pada ibu menyusui, CTM diekskresikan dalam ASI dalam jumlah minimal.

Pada prinsipnya, penggunan chlorpheniramine maleat pada ibu hamil dan wanita menyusui menimbang aspek manfaat yang melebihi risiko yang dapat terjadi, meski obat ini pernah digunakan untuk mengatasi pruritus atau reaksi alergi lainnya pada wanita hamil.

Kontraindikasi Orphen

Dikutip dari AI-Care, orphen tidak boleh digunakan pada paisen yang memiliki kondisi berikut:

  • Riwayat alergi/hipersensitif terhadap CTM, termasuk dexchlorpheniramine.
  • Riwayat asma atau serangan asma akut, maupun sleep apnea.
  • Perhatikan terutama jika Anda memiliki riwayat pembesaran prostat, glaukoma, gangguan kelenjar tiroid maupun gangguan liver.

Dosis Orphen

Berikut ini adalah dosis umum Orphen:

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 3-4 kali sehari, 1 kaplet.
  • Anak usia 6-12 tahun: 3-4 kali sehari, ½ kaplet.
  • Anak usia 2-6 tahun: 3-4 kali sehari, ¼ kaplet.

Interaksi Orphen dengan Obat Lain

Orphen yang mengandung chlorpeniramine maleat bisa menimbulkan interaksi obat bila diminum bersama obat tertentu, seperti:

  • Golongan Monoamin Oxidase Inhibitor (MAOI) seperti isocarboxazid, phenelzine, atau selegiline.
  • Obat anti nyeri golongan opioid, obat tidur, obat penenang, atau obat antipsikotik.
  • Obat anti kejang seperti Fenitoin.

Efek Samping Orphen

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Orphen, yakni:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Dada berdebar atau perasaan cemas
  • Sakit perut atau sakit maag
  • Penglihatan buram
  • Mulut, hidung, dan tenggorokan kering
  •  

Segera hubungi dokter apabila efek samping yang muncul tidak kunjung membaik atau semakin berat. Hentikan juga penggunaan orphen juga muncul reaksi alergi atau efek samping serius berikut ini:

  • Susah buang air kecil, urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali.
  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya.
  • Gemeteran (termor), denyut jantung cepat atau tidak teratur, napas pendek, atau tersenggal-senggal.
  • Telinga berdenging.

Demikian informasi tentang orphen obat apa. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.