Lumpur Hambat Tim Basarnas Cari 11 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar

AGAM - Tim Basarnas kembali melanjutkan pencarian 11 korban hilang dalam bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). Lumpur menjadi kendala tim SAR gabungan dalam pencarian korban hilang.

Selain itu, masih seringnya turun hujan dan banyaknya material sisa banjir menjadi kendala operasi pencarian.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah di Sumbar seusai hujan deras pada Sabtu dan Minggu (11-12/5/2024). Daerah yang terdampak antara lain, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, dan Kota Padang.

Banjir bandang terparah terjadi di Agam dan Tanah Datar, Sabtu malam. Banjir bandang di dua kabupaten itu dipicu banjir lahar hujan dari material erupsi Gunung Marapi.

Kedeputian Bidang Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Komaeny, Minggu 19 Mei, mengatakan, pihaknya menurunkan beberapa sektor tim SAR gabungan untuk mencari korban yang belum ditemukan.

”Dua sektor diturunkan di Agam dan empat sektor di Tanah Datar. Satu sektor juga diturunkan di daerah aliran Sungai, Batang Anai, Padang Pariaman ditambah satu sektor untuk pencarian di Kabupaten Sijunjung,” kata Komaeny.

Tim gabungan juga menurunkan kamera drone thermal untuk menentukan lokasi pencarian. Tujuannya agar tim pencari di lapangan aman dalam melakukan pencarian korban.

”Sekarang kami sedang melakukan pencarian 11 orang dengan titik pencarian Padang Gantiang, Parambahan, 5 Kaum, Panti Jao, Tanjung Ameh, Lembah Anai, Sijunjung, Sungai Batang Anai, Pandai Sikek, dan Sungai Pua Agam,” ujarnya.

Data kantor SAR Padang menyebutkan, jumlah korban meninggal akibat bencana di Sumbar hingga Sabtu (18/5/2024) malam sebanyak 61 orang.

”Data sementara, ada 11 korban yang masih dicari (sebagian besar di Tanah Datar). Sejauh ini, kendala di lapangan, cuaca saat pencarian sering tiba-tiba hujan. Juga tingginya lumpur dan material yang dibawa banjir bandang,” ujar Komaeny.