Mengenal Fungsi Eosinofil dalam Tubuh, Sistem Pertahanan Memerangi Virus
YOGYAKARTA - Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang terdapat dalam tubuh manusia. Sel darah putih ini punya peran penting dalam melawan infeksi dan mengendalikan beragam jenis alergen di tubuh. Setiap orang bisa memiliki kadar eosinofil yang berbeda-beda dan perlu diperhatikan.
Apabila dalam tubuh memiliki kadar eosinofil yang melampui rentang normal maka perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa mengindikasikan penyakit tertentu di dalam tubuh. Mari pahami lebih lanjut mengenai jenis sel darah putih ini dengan mengenal fungsi eosinofil dan kadar normalnya.
Apa Itu Eosinofil?
Dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis sel darah putih, yaitu neutrofil, eosinofil, limfosit basofil, dan monosit. Setiap jenis sel darah putih tersebut memiliki peran masing-masing dalam mekanisme pertahanan tubuh menghadapi infeksi.
Eosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Eosinofil dapat ditemukan dalam darah perifer dan jaringan tubuh, terutama di area yang terkait dengan respons alergi, respons terhadap parasit dan bakteri, serta peradangan.
Peran utama eosinofil adalah melawan dan menghilangkan alergen yang dianggap sebagai ancaman bagi tubuh. Sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh, eosinofil membantu melindungi tubuh dari infeksi jamur, virus, bakteri, dan parasit.
Fungsi Eosinofil untuk Tubuh
Eosinofil memiliki fungsi penting bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut ini beberapa fungsi utama eosinofil yang perlu Anda tahu:
Respon Alergi
Eosinofil punya peran besar dalam merespon reaksi alergi yang dialami oleh tubuh. Ketika tubuh terkena alergen, eosinofil akan dilepaskan sebagai pengontrol respons imut tubuh terhadap paparan alergi tersebut.
Pertahanan Terhadap Serangan Parasit
Fungsi lain dari eosinofil adalah untuk menjaga tubuh dari serangan parasit. Jenis sel darah putih ini juga berperan melawan infeksi parasit seperti cacing. Eosinofil akan mengeluarkan toksin dan enzim yang bisa merusak patogen atau kuman penyebab infeksi. Eosinofil membantu mengaktifkan sel lain dalam imunitas tubuh untuk meningkatkan kekebalan melawan infeksi.
Kadar Eosinofil
Di balik fungsinya sebagai pertahanan kekebalan tubuh, peningkatan dan penurunan kadar eosinofil dalam darah bisa mengindikasikan kondisi kesehatan tertentu. Berikut ini penjelasan mengenai kadar eosinofil normal, tinggi, dan rendah yang penting untuk dipahami:
Kadar Eosinofil Normal
Kadar eosinofil dalam darah dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu. Biasanya, kadar eosinofil diukur sebagai persentase dari total jumlah leukosit. Secara normal, kadar eosinofil berkisar antara 0 hingga 5% dari total leukosit.
Untuk mengetahui kadar eosinofil dalam darah, dokter akan melakukan tes darah lengkap yang mencakup hitung jenis sel darah putih (white blood cell differential count). Tes ini umumnya digunakan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi patogen dalam darah.
Baca juga:
Kadar Eosinofil Tinggi
Kadar eosinofil yang tinggi dikenal sebagai eosinofilia. Kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan medis tertentu. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar eosinofil, antara lain:
- Alergi dan reaksi hipersensitivitas: Peningkatan kadar eosinofil dalam darah bisa disebabkan karena alergi seperti asma, dermatitis kontak, dan rinitis alergi.
- Infeksi parasit: Meninkatnya kadar eosinofil bisa dipicu oleh infeksi parasit seperti cacing pita, cacing tambang, dan lainnya.
- Penyakit autoimun: Tingginya kadar eosinofil juga dapat dipicu oleh beberapa penyakit autoimum seperti lupus eritematosus sistemik (SLE).
- Penyakit kulit: Kondisi kulit seperti eksim atau dermatitis atopik juga bisa menyebabkankadar eosinofil meningkat.
Kadar Eosinofil Rendah
Kadar eosinofil yang rendah dikenal sebagai eosinopenia. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak disertai gejala klinis yang spesifik. Biasanya, kekurangan eosinofil dapat diatasi secara alami oleh tubuh dengan bantuan sel-sel lain yang menyeimbangkannya.
Namun, kadar eosinofil yang rendah dalam jangka waktu lama bisa menjadi indikasi kondisi medis yang serius. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan rendahnya kadar eosinofil antara lain:
- Efek samping penggunaan obat: Kadar eosinofil di saluran napas bisa berkurang karena pemakaian obat seperti kortikosteroid.
- Infeksi bakteri yang parah: Ketika terpapar infeksi bakteri parah, respons imun tubuh akan melibatkan sel darah putih lain seperti neutrofil untuk melawan infeksi. Penurunan kadar eosinofil bisa terjadi akibat meningkatnya jumlah neutrofil yan lebih dominan dalam merespons imun tubuh menghadapi infeksi bakteri.
- Konsumsi alkohol: Kadar eosinofil bisa menjadi rendah karena pengaruh mengonsumsi alkohol secar berlebihan.
Demikianlah ulasan mengenal fungsi eosinofil dalam tubuh yang perlu Anda ketahui. Mengingat punya fungsi vital dalam melawan infeksi, kadar eosinofil harus dijaga tetap dalam rentang normal. Baca juga cara mendeteksi penyakit lupus.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.