2 Jembatan di OKU Selatan Rusak Diterjang Banjir Bandang, 30 Hektare Perkebunan Terendam
SUMSEL - Dua unit jembatan gantung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan putus akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Rabu 15 Mei pukul 23.42 WIB. Kedua infrastruktur itu berada di Desa Tanjung Raya dan Desa Madura.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Heri Pramono mengatakan, kondisi dua jembatan itu tidak bisa dilewati pejalan kaki ataupun kendaraan roda dua. Bahkan, lantai jembatan yang terbuat dari kayu itu sebagian besar hanyut terbawa arus sungai.
"Saat ini masyarakat yang berada di seberang sungai terpaksa melewati jalan alternatif hingga jembatan diperbaiki," katanya di Muaradua, OKU Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis 16 Mei, disitat Antara.
Dia menjelaskan, selain dua jembatan, banjir bandang akibat luapan Sungai Saka dan Selabung ini juga merendam ratusan rumah penduduk.
Terkait bencana alam tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan perbaikan jembatan agar aktivitas masyarakat kembali normal.
Banjir bandang yang melanda Kabupaten OKU Selatan merendam 244 rumah warga dengan ketinggian air antara 30 cm hingga satu meter.
Bahkan, satu unit rumah warga di Desa Tekana, Kecamatan Buana Pemaca rusak berat akibat diterjang banjir bandang, namun tidak ada korban jiwa.
Baca juga:
- Ketua Komisi I DPR: Draft RUU Penyiaran Belum Ada
- Akui Cabuli Sepupu di Proses Rekrutmen Jadi Polisi, Pria di Florida Terancam Penjara Seumur Hidup
- JK Nilai Dakwaan Kerugian Negara Eks Dirut Pertamina Murni Masalah Bisnis
- Meta Platforms Akui Salah Hapus Postingan Facebook Pertemuan PM Malaysia dengan Pemimpin Hamas
Selain itu, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti masjid, sarana pendidikan dan 30 hektare perkebunan warga turut terendam banjir.
"Kami sudah menurunkan personel ke lokasi bencana guna membantu mengevakuasi barang berharga milik warga untuk diselamatkan dari banjir," tuturnya.
BPBD OKU Selatan juga melakukan kaji cepat lintas sektor guna mengantisipasi banjir susulan supaya bencana alam tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Personel kami di lapangan juga melakukan pemantauan debit sungai dan jika terjadi peningkatan segera diteruskan peringatan dini kepada masyarakat agar lebih waspada," kata dia.