Kasus DBD Meningkat, Pemkot Jakpus Gencar Fogging 3 Kali Dalam Seminggu
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebanyak dua kali dalam sepekan demi mencegah warga terkena demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat akhir-akhir ini.
"Ada yang beberapa wilayah sudah tiga kali seminggu melakukan PSN, tetapi DBD meningkat. Ini yang tidak bisa kita lawan, iklim," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat Rismasari, Antara, Rabu, 15 Mei.
Rismasari mengatakan, selain melalui PSN, Pemkot Jakpus juga sudah melakukan edukasi di tujuh tatanan yakni pemukiman, tempat kerja, sarana olahraga, sarana pendidikan, sarana kesehatan, tempat pengolahan makanan, dan tempat umum, secara serempak.
Di sisi lain, kader juru pemantau jentik (jumantik) mandiri juga dibentuk dan mereka ini diharapkan efektif melaksanakan PSN di rumah masing-masing.
Rismasari lalu mengingatkan masyarakat untuk mencurigai bila mengalami atau mengetahui anggota keluarganya terkena demam sebagai DBD, walau demam sendiri tak mesti selalu DBD.
Baca juga:
- Bank BTN Diboikot, Massa Bakar Ban karena Kecewa Banyak Uang Nasabah Hilang
- Buang Bayi 5 Bulan di Kali Bendungan Hilir, Pasangan Selingkuh Takut Ketahuan Istri Sah
- Wanita Pengemudi Yaris Putih Dipastikan Waras Saat Mengeksekusi Penjaga Toko Pakaian di Tangsel
- Butuh Satu Kali Tusukan Bagi Si Wanita Pengemudi Toyota Yaris, untuk Menjatuhkan Lawannya hingga Tewas
"Ketika demam saja curiga dengan DBD, karena DBD menimbulkan kematian. Jadi penanganan harus lebih cepat," kata dia yang mengatakan pemerintah melakukan validasi data kasus DBD demi mendapatkan data akurat.
Lalu, terkait vaksin dengue sebagai salah satu upaya melindungi diri dari risiko terkena DBD, dia senada dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan sifatnya pilihan dan masih berbayar.
Merujuk Dinkes, vaksin dengue belum masuk ke dalam kebijakan imunisasi program baik dari pemerintah provinsi maupun pusat dan bisa didapatkan di beberapa rumah sakit swasta.
Merujuk data, daerah yang paling banyak penyebaran kasus DBD di Jakarta hingga 26 Maret 2024 yaitu Jakarta Barat dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172, dan Kepulauan seribu 18 kasus.