PLN Upayakan Percepatan Pemulihan Aliran Listrik di Daerah Terdampak Bencana Alam
JAKARTA - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat (Sumbar) Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan terus mengupayakan percepatan pemulihan aliran listrik di daerah-daerah terdampak bencana banjir lahar dingin.
"PLN memastikan proses pemulihan jaringan listrik berjalan cepat sejalan dengan keamanan saat banjir agar tidak membahayakan nyawa ataupun aset masyarakat," katanya di Padang, dikutip dari Antara, Senin 13 Mei.
Eric menyebutkan untuk mempercepat pemulihan jaringan listrik tersebut, pihaknya menurunkan 100 personel gabungan dari PLN, Haleyora Power, dan mitra kerja PLN untuk mengecek instalasi listrik sekaligus melakukan perbaikan di lokasi terdampak.
"Tidak hanya itu, PLN juga terus bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat sehingga proses penormalan berjalan lancar dan aman," ujar Eric.
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi Rudi Hamiri mengatakan seluruh petugas PLN sigap dan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk proses penormalan aliran listrik.
"Proses penormalan dilakukan bertahap hingga listrik kembali normal 100 persen," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar pada Sabtu (11/5) mengakibatkan banjir bandang dan lahar dingin di beberapa titik.
Pascakejadian tersebut sebanyak 103 gardu listrik mengalami kerusakan sehingga berdampak kepada 8.462 pelanggan atau pemadaman aliran listrik. Kendati demikian, PLN telah bergerak cepat mengupayakan pemulihan sistem kelistrikan untuk daerah terdampak bencana.
Baca juga:
"Untuk gardu listrik milik PLN, sekitar 32 dari 42 gardu yang terdampak sudah pulih," kata dia.
Ia memastikan petugas akan terus bekerja keras untuk mengupayakan proses pemulihan jaringan kelistrikan kembali normal 100 persen. Namun, khusus daerah yang tergenang banjir, PLN belum bisa menyalakan listrik secara langsung dengan pertimbangan aspek keselamatan petugas maupun warga.
"Untuk alasan keselamatan nyawa masyarakat, kami sampaikan juga permohonan maaf karena listrik di beberapa lokasi yang tergenang banjir tidak dapat langsung dinyalakan sehingga penormalan dilakukan secara bertahap," kata Rudi.