Bank Terbesar AS Wells Fargo Investasi Bitcoin
JAKARTA - Wells Fargo, bank terbesar ketiga di AS, telah mengambil langkah berani dengan berinvestasi dalam salah satu produk Bitcoin Exchange-Traded Fund (ETF) yang baru. Tindakan ini menandai pergeseran besar menuju adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan.
Menurut laporan formulir 13F-HR yang diajukan pada hari Jumat, Wells Fargo memiliki eksposur senilai $143 juta melalui tiga produk investasi Bitcoin yang berbeda hingga 31 Maret. Mayoritas dana tersebut dipegang dalam Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), sebuah Bitcoin spot ETF yang secara langsung menjamin sahamnya dengan jumlah tetap Bitcoin (BTC). Selain itu, Wells Fargo juga memiliki posisi dalam penyedia Bitcoin ATM Bitcoin Depot dan ProShares Bitcoin Strategy ETF (BITO), sebuah Bitcoin futures ETF.
Meskipun jumlah total investasi ini hanya sebagian kecil dari total aset yang dikelola oleh Wells Fargo sebesar 603 miliar dolar AS, komunitas crypto menyambut baik langkah ini sebagai bukti adopsi Bitcoin yang semakin luas oleh institusi keuangan.
Pada tahun 2018, Wells Fargo sempat melarang pembelian crypto dengan kartu kredit, tetapi analisnya kini mengakui pertumbuhan pesat adopsi Bitcoin dan potensi apresiasi harganya dalam beberapa tahun mendatang.
Wells Fargo memilih untuk menawarkan Bitcoin ETF sebagai pilihan investasi bagi kliennya sejak bulan Februari. Sejak diluncurkan pada Januari, Bitcoin spot ETF di AS telah menyerap 11,8 miliar dolar AS aliran masuk bersih. Institusi keuangan besar lainnya juga telah mengungkapkan alokasi besar-besaran ke Bitcoin ETF. Salah satu pemegang terbesar adalah Susquehanna International Group, perusahaan investasi dengan AUM 438 miliar dolar AS , yang memegang 1,8 miliar dolar AS dalam Bitcoin ETF.
Menariknya, baik Wells Fargo maupun Susquehanna memilih untuk berinvestasi terbesar dalam GBTC, yang memiliki biaya pengelolaan lebih tinggi daripada pesaingnya. Meskipun demikian, Grayscale saat ini masih menjadi Bitcoin ETF terbesar, meskipun hanya dengan selisih tipis. Dana ini telah mengalami aliran keluar yang hampir tanpa henti sejak 11 Januari.