Sempat Terendam Banjir, YLKI: Tarif Tol dalam Kota Seharusnya Digratiskan

JAKARTA - Sejumlah ruas jalur bebas hambatan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sempat tergenang setelah dilanda hujan selama beberapa hari. Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI, Tulus Abadi, mengajukan usulan agar operator jalan tol membebaskan tarif khusus untuk ruas-ruas yang terkena banjir.

"Seharusnya tol yang banjir itu digratiskan. Tak ada pungutan bagi konsumen. Sungguh anomali dan ironis jika jalan tol banjir tapi operator tol masih mengenakan tarif," kata Tulus melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 20 Februari lalu.

Ganti rugi untuk pengendara

Terlebih, menurut Tulus, pengelola tol sudah semestinya memberi ganti rugi atau kompensasi kepada pengguna kendaraan yang mogok dan rusak karena sudah melewati jalan tol yang banjir.

Selain itu, lanjut Tulus, pengelola tol sudah seharusnya membenahi sistem drainase yang ada di sepanjang jalan tol. Menurut analisis Tulus, banjirnya jalan tol tersebut, tidak hanya disebabkan curah hujan yang tinggi, melainkan juga karena sistem drainase di sepanjang jalan tol yang cukup buruk.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk sempat mencatat adanya genangan banjir yang terdapat di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 19 arah Jakarta. Genangan banjir tersebut diakibatkan oleh luapan air Kali Jambe Bekasi Timur.

Untuk mencairkan kepadatan yang terjadi menuju lokasi terdampak genangan, Jasa Marga dengan diskresi Kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow mulai dari Km 21 sampai dengan Km 14 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta sejak pukul 15.00 WIB hari ini.

Lakukan rekayasa lalu lintas contraflow

Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi menuju lokasi yang terdampak banjir, Jasa Marga bekerja sama dengan diskresi Kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow, dimulai dari Km 21 hingga Km 14 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta sejak pukul 15.00 WIB, Sabtu 20 Februari.

Perseroan menyatakan pada waktu itu genangan di Km 19 arah Jakarta terpantau ada di Bahu Jalan, Lajur (L) 1 hingga dengan Lajur 3. Kendaraan hanya dapat melintasi Lajur 4, sedangkan Rest Area Km 19 arah Cikampek masih ditutup.

Selain menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow, Jasa Marga menempatkan para petugas untuk  mengatur laju lalu lintas di lokasi banjir dan memfungsikan pompa 1 unit dengan kapasitas 500 liter/menit dengan cara bersinergi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta membuat tanggul guna menahan aliran air Kali Jambe.

Call center Jasa Marga

Sedangkan untuk ruas jalan tol lainnya, perseroan memberi penanganan di sejumlah titik genangan di Jalan Tol Jasa Marga Group hingga pukul 15.30 WIB, antara lain Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.

"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan tol akibat hal ini. Antisipasi perjalanan melalui informasi terkini yang dapat diakses melalui Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor telepon 14080 dan Twitter @PTJASAMARGA (khusus informasi lalu lintas)," demikian ujar Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Waktunya Merevolusi Pemberitaan!