Babak Baru Perang Kamera Smartphone dengan Teknologi Periskop

JAKARTA - Teknologi kamera periskop menjadi daya tarik tersendiri bagi para vendor smartphone. Sebab dengan disematkannya teknologi periskop, kamera smartphone bisa melakukan pembesaran gambar secara optik.

Hasilnya kamera smartphone bisa melakukan pengambilan gambar dengan lebih jauh, melalui teknologi kamera periskop. Beberapa vendor juga telah menyematkan teknologi yang memiliki kemampuan super zoom ini.

Melansir GSM Arena, lensa periskop generasi baru untuk telephoto sejatinya akan muncul di Mobile World Congress (MWC) tahun ini. Istilah kamera periskop diambil dari nama instrumen eponymous yang digunakan pada kapal selam yang memungkinkan pengguna untuk melihat objek di atas permukaan laut, atau apa pun yang tidak berada dalam garis pandang langsung. 

Desain kamera periskop (GSM Arena)

Pada dasarnya kamera ini menggunakan kombinasi cermin atau prisma untuk membelokkan cahaya. Pembuat smartphone telah menggunakan konsep yang sama untuk membuat modul kamera periskop agar dapat meningkatkan jangkauan zoom (pembesaran gambar).

Bentuk bodi lensa menonjol dari kit utama dan juga memanjang saat digunakan. Fungsinya mendorong maju lensa, sehingga menyediakan zoom optik tanpa memengaruhi kualitas gambar saat melakukan pengambilan foto. 

Sayangnya untuk menyematkan mekanisme optical zoom semacam ini, vendor smartphone harus mengorbankan dimensi ramping dari ponsel jadi lebih besar. Setidaknya agar memberikan ruang gerak yang cukup bagi lensa optik sebelum mengambil gambar.

Mekanisme optik kamera periskop ini telah diadaptasi pada Huawei P30 Pro, Samsung Galaxy S20 Ultra dan Oppo Reno. Istilah yang mereka gunakan untuk menamai teknolgi ini pun bermacam-macam ada yang menyebutnya sebagai super zoom atau juga periscope camera.

Dengan kamera ini, perusahaan-perusahaan pembuat ponsel pintar, dapat semakin memperbanyak rangkaian sensor kamera mereka, sehingga menghasilkan kualitas foto, serta fungsi zoom yang lebih baik dibanding kamera-kamera ponsel sebelumnya yang hanya terdiri dari satu atau dua rangkaian kamera.

Susunan multi kamera di Smartphone (GMS Arena)

Pada ponsel multi kamera, kemampuan pembesaran gambar biasanya dilakukan oleh sensor kamera kedua yang menggunakan lensa yang bisa menangkap lebih jauh. Cara ini dilakukan untuk mengakali desain lensa periskop yang memerlukan ruang besar.

Bila diingat Samsung pernah mencoba mengakali lensa kamera periskop pada varian Galaxy K Zoom. Di mana pada bagian belakang bodinya, ada lensa kamera yang bisa melakukan zoom-in dan zoom-out secara mekaninal.

Sayangnya desain ponsel dari Galaxy K Zoom kurang populer di pasaran, karena bobotnya yang terlalu berat untuk sebuah ponsel. Vendor asal Jepang, Sony juga pernah mencoba merilis aksesoris kamera dengan kemampuan zoom yang bisa dibongkar pasang. Namun lagi-lagi produk itu kurang disambut baik di pasaran.

>

Sehingga, saat ini kebutuhan zoom ini diakali dengan kombinasi multi kamera. Di mana empat atau lima rangkaian kamera disusun pada bagian belakang smartphone, yang terdapat satu lensa utama, satu lensa lebar 27 milimeter, lensa telephoto 125 milimeter, serta kamera pendeteksi kedalaman gambar (depth).

Kombinasi kamera semacam ini diyakini bisa menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Terlebih saat ini beberapa vendor mulai mengkombinasikan teknologi optical zoom dengan kemampuan digital.