Jumlah Pengangguran Turun Sejak Pandemi COVID-19, Menaker Ida: PR Kita Masih Banyak

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan,tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia sejak pandemi COVID-19 kian menurun.

Bahkan di bulan Februari lalu, TPT tercatat turun sebanyak 0,63 persen.

Ida bilang, jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), tren TPT Indonesia memang terus menurun setiap periodenya.

Pada Februari 2023, TPT tercatat sebesar 5,45 persen dan pada periode Februari 2024 ini TPT sebesar 4,82 persen atau turun 0,63 persen.

“Perlu dicatat bahwa TPT sebesar 4,82 persen ini menjadi TPT terendah sejak pandemi, dan lebih rendah dibandingkan TPT terakhir sebelum pandemi, di mana TPT pada Februari 2020 saat itu masih sebesar 4,99 persen. Jadi bisa dikatakan ini adalah TPT terendah sejak era reformasi,” katanya saat dihubung VOI, di Jakarta, ditulis Selasa, 7 Mei.

Meski tren TPT mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19, sambung Ida, tetap perlu diingat bahwa dalam TPT sebesar 4,82 persen tersebut terdapat jumlah pengangguran sebanyak 7,2 juta orang.

“Artinya, PR kita juga masih banyak. Kami berpandangan bahwa upaya untuk terus menekan TPT ini adalah adanya pembangunan secara terus menerus pada sisi supply and demand pasar tenaga kerja,” jelasnya.

Pada sisi demand, kata Ida, pemerintah harus bisa menciptakan iklim investasi yang baik dan kompetitif.

Jika iklim investasinya baik, kompetitif, dan kondusif, maka kesempatan kerja akan semakin besar.

“Sedangkan dari sisi supply-nya kita harus menyiapkan SDM-SDM terampil yang sesuai dengan kebutuhan demand, yakni dunia usaha dan dunia industri. Sehingga sisi supply and demand ini harus matching. Tujuannya agar SDM-SDM kita ini terserap dunia kerja,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan data BPS, ada 214 juta penduduk usia kerja per Februari 2024.

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 2,41 juta orang dibandingkan Februari 2023. Namun, tidak semua terserap di pasar kerja.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, angkatan kerja mencapai 149,38 juta orang. angka tersebut bertambah 2,76 juta orang atau tumbuh 1,88 persen dibandingkan Februari 2023.

Kemudian, bukan angkatan kerja (BAK) tercatat mencapai 64,62 juta orang atau turun sebesar 0,54 persen dari Februari 2023.

“Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja sehingga terdapat pengangguran sebanyak 7,2 juta orang,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin, 6 Mei.

Dibandingkan tahun sebelumnya, pada Februari 2024 jumlah pengangguran berkurang sebanyak 0,79 juta orang atau turun 9,89 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Dengan demikian, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 142,18 juta orang.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 3,55 juta orang atau naik sebesar 2,56 persen dibandingkan Februari 2023.