Bisa Diterapkan Sejak Dini, 5 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak
JAKARTA – Rasa percaya diri anak sulit tumbuh tanpa dukungan penuh dari orang tua. Ini berarti rasa percaya diri adalah pembentukan karakter yang perlu diajarkan sejak usia dini.
Secara general, rasa percaya diri merupakan suatu kondisi seseorang yang percaya dan mengakui kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas tertentu. Misalnya, anak perlu dilatih untuk percaya pada kemampuannya dalam menyanyi di depan kelas.
Tak sedikit anak-anak yang merasa malu atau bahkan takut ‘unjuk’ kemampuannya. Oleh sebab itu, Anda sebagai orang tua perlu mengetahui cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.
Memberikan kepercayaan
Anak yang masih kecil, usia sekitar 5 tahun dapat mulai diberi kepercayaan. Kepercayaan yang diberikan pada anak-anak bisa meningkatkan rasa percaya diri, misalnya memberikan tugas kecil di rumah seperti mengajaknya merawat tanaman atau menghias kamar sesuai yang ia sukai.
Baca juga:
Bebaskan anak memilih dan mengekspresikan dirinya dengan suasana menyenangkan. Berkesempatan memilih dan bertanggungjawab sejak dini akan membuatnya berani mengambil keputusan. Selain itu, inisiatif juga akan tumbuh sejalan dengan kreativitasnya.
Mendukung untuk berani mengutarakan pendapat
Terkadang, anak tidak berani mengambil keputusan karena tidak mendapat dukungan dari orang tua. Sesederhana apapun pilihan dan keputusannya, ia perlu didukung.
Sebagai orang tua, Anda bisa memberi penjelasan dan motivasi agar buah hati berani mengaktualisasikan diri.
Ada penjelasan dibalik kesalahan
Setiap orang melakukan kesalahan, tetapi tidak setiap orang dapat mencari dan menemukan solusi atas kekeliruannya. Apabila anak melakukan kesalahan, karena tidak tahu bagaimana mendapatkan solusi, maka perlu didampingi dengan penjelasan-penjelasan.
Fungsinya, memperteguh rasa tanggung jawab dan membuka wawasannya yang akhirnya dapat memutuskan mana solusi tepat.
Membersamai setiap proses
Perhatian orang tua adalah hal utama dari kepercayaan diri pada anak. Perhatian dapat diekspresikan dengan hal sederhana, misalnya menemani anak saat latihan atau setiap proses yang ditempuh.
Seorang psikolog Carl Pickhardt mengemukakan bahwa latihan adalah proses dalam merealisasikan harapan dan kepercayaan diri. Sedangkan prestasi dan kemajuan akan mengikuti secara alami. Dari pernyataan tersebut, alangkah tepat jika selalu membersamai setiap proses yang dilakoni oleh anak.
Beri tantangan baru
Untuk mendapatkan ikan besar mesti berlatih memancing ikan kecil. Seperti halnya proses pertumbuhan pada anak, agar mencapai keterampilan yang baik sesuai usianya maka diperlukan tantangan untuk meraih hal-hal kecil.
Saat memberikan tantangan ke anak, sesuaikan dengan usianya ya. Hindari memberi tanggung jawab terlalu besar karena membuatnya merasa tertekan. Jangan lupa, orang tua perlu beri penghargaan dalam setiap capaian.
Dalam meningkatkan rasa percaya diri pada anak, peran orang tua sangat penting. Kelima cara di atas dapat dilakukan bertahap dan berkesinambungan.