Please Warga Mampu Jangan Serakah! Stok Elpiji 3 KG Langka, Diperuntukan untuk Warga Kurang Mampu
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara Povinsi Gorontalo meminta warga mampu di daerah itu untuk tidak menggunakan elpiji 3 kilo gram (kg) bersubsidi. Elpiji 3kg hanya diperuntukan untuk warga kurang mampu.
"Yang terjadi saat ini, pemanfaat elpiji 3kg bersubsidi merata. Semua mau dilayani sama, padahal elpiji bersubsidi itu hanya untuk warga kurang mampu," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gorontalo Utara Ahyun Blongkod dilansir Antara, Minggu, 7 Maret.
Dia meminta agar warga yang tergolong mampu memiliki kesadaran untuk tidak menggunakan elpiji 3kg bersubdisi. "Silahkan gunakan bright gas 5,5kg yang stoknya tersedia cukup banyak," kata Ahyun.
Pihaknya kata dia, mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat termasuk bersinergi dengan pemerintah kecamatan untuk mendorong warga mampu menggunakan bright gas.
Baca juga:
Cukup sulit memang merubah yang biasa dari yang sebelumnya ikut memanfaatkan elpiji 3kg bersubsidi untuk beralih ke bright gas.
"Namun memang harus dilakukan sebab warga mampu, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pelaku usaha bermodal dasar di atas Rp5 juta wajib segera beralih," katanya lagi.
Warga mampu diharapkan memiliki kesadaran, dan seluruh pemangku kepentingan termasuk DPRD pun diharapkan ikut mendorong hal itu.
Data Dinas Sosial setempat kata Ahyun, penerima manfaat di daerah ini sebanyak 900 rumah tangga sasaran di tahun 2020. Sementara kuota kita di tahun itu mencapai 3.131 metrik ton. Untuk tahun 2021 ini, pemkab mengajukan penambahan kuota untuk menyesuaikan perubahan data karena adanya peningkatan jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi COVID-19.
Tahun ini, Gorontalo Utata mendapatkan kuota sebanyak 4.100 metrik ton untuk 1.367 rumah tangga sasaran, pelaku UMKM dan 800 nelayan penerima program konversi BBM ke BBG.
"Ingat, kuota ini bukan untuk warga mampu. Yang mampu silahkan gunakan bright gas 5,5kg," ujarnya menjawab keresahan publik terkait sulitnya mendapatkan elpiji 3kg di daerah itu.