RUPST TOBA Putuskan Tidak Bagikan Dividen. Ini Alasannya!
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
Adapun sepanjang tahun 2023, TBS mencatat perolehan laba bersih perusahaan sebesar 20,8 juta dolar AS atau senilai Rp337,7 miliar (asumsi kurs Rp16.237).
Direktur TBS, Juli Oktarina menyampaikan sejumlah 790.651 dolar AS atau Rp12.83 miliar akan disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih sebesar 7.115.865 dolar AS atau Rp115.5 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan jangka panjang serta mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan investasi Perseroan.
Juli menjelaskan, alokasi laba bersih ini juga untuk mendukung diversifikasi bisnis Perseroan, termasuk investasi di sektor ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah.
"Alasannya kenapa tahun ini tidak ada bagi dividen, karena memang dari perusahaan kitas udah melihat laba ini akan kita tahan sebagai modal kita mempercepat pengembangan bisnis yang sedang kita lakukan di bidang EBT maupun di electric vehicle dan juga di waste management," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, JUmat, 26 April.
SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS Nafi Sentausa menyampaikan optimisme terhadap prospek perseroan di tahun 2024, mengacu pada hasil positif dari akuisisi dan ekspansi bisnis baru yang mulai terlihat di awal tahun.
“Dari sektor pengelolaan limbah, akuisisi AMES yang menguasai 75 persen pangsa pasar limbah medis di Singapura, dan ARAH dengan kapasitas pengolahan lebih dari 38 ton sampah per hari, hingga peluncuran motor Electrum H5 dan pengembangan proyek Mini Hidro di Lampung serta PLTS Waduk Tembesi, memberikan kami kepercayaan untuk menatap tahun 2024 dengan optimisme tinggi," tutur Nafi.
Baca juga:
Asal tahu saja, sepanjang tahun 2023 TOBA mencatat peningkatan total aset sebesar 947,8 juta dolar AS atau setara dengan Rp15,37 triliun, naik 5,4 persen dari tahun sebelumnya.
Kemudian dari sisi pendapatan, TOBA membukukan total pendapatan sebesar 501,3 juta dolar AS atau Rp8,14 triliun.
Jumlah ini meningkat 21,2 persen dari tahun sebelumnya.
"Perseroan terus menunjukkan komitmen kuat dalam transisi menuju bisnis yang lebih hijau. Meski menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga batubara di tahun 2023, Perseroan berhasil memperkuat fundamental usahanya dan mengakselerasi pengembangan portofolio bisnis hijau," ujar Direktur TBS Mufti.