Uji Tabrak Citroen eC3 Dapat Bintang Rendah, Begini Kata Citroen Indonesia

JAKARTA - Mobil listrik Citroen eC3 yang diproduksi di India mendapatkan nilai rendah alias nol bintang dalam uji tabrak Global New Car Assessment Program (NCAP), untuk perlindungan penumpang dan satu bintang untuk perlindungan anak-anak. 

Mengutip dari laman Hindustan Times, Rabu, 24 April, pemberian rating yang rendah tersebut dikarenakan perlindungan untuk area dada penumpang, dan pada kepala pengemudi yang tidak dilengkapi dengan pelindung kepala bagian samping serta tidak memiliki kontrol stabilitas elektronik. 

Sementara itu, untuk perlindungan penumpang anak hanya menerima satu bintang karena model satu ini tidak menghadirkan sabuk tiga titik di semua posisi, dan tidak memiliki kantung udara penumpang. Ketika dilakukan tes, kepala boneka yang dijadikan contoh membentur interior. 

Stellantis sebagai perusahaan induk mengkonfirmasi perihal hal tersebut dan berujar akan menambah lebih banyak fitur keselamatan dan enam airbag akan menjadi standar. 

Seperti diketahui, mobil listrik tersebut juga dipasarkan di Indonesia. Bahkan, sudah mengepalkan 500 unit yang akan disebar ke berbagai jaringan dealer. Menanggapi hal tersebut, CEO Citroen Indonesia Tan Kim Piauw, angkat bicara. 

"Untuk eC3 kita di Indonesia pertama sudah comply, jadi kita sudah melakukan uji layak jalan dengan Kementerian Perhubungan," katanya, kepada awak media, di PIK 2, Selasa, 23 April. 

Baca juga:

Lebih lanjut ia mengatakan Citroen sendiri sudah melakukan berbagai test (eC3) yang diadakan pemerintah. Hasilnya ia bersyukur atas itu.

"Bersyukur hasil tes sudah lulus, jadi pemerintah sudah menyatakan mobil kita ini sudah compliance terhadap aturan standar keselamatan di indonesia," tambahnya. 

Ketika ditanya apakah tetap aman, ia menekankan hasil tes yang dilakukan Citroen meyakini sudah comply dengan aturan di Indonesia. 

Jadi, dipastikan mobil tersebut akan digunakan di Indonesia karena sudah melalui beberapa uji coba.