Kunjungi Hong Kong dan Shenzhen, Apindo Bidik Kerja Sama Bidang Ekonomi

JAKARTA - Delegasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) membidik penguatan kerja sama bidang infrastruktur, teknologi, finansial, perdagangan serta investasi dengan Hong Kong dan Shenzhen melalui perjalanan bisnis asosiasi tersebut pada 16-20 April 2024.

"Hong Kong telah lama menjadi champion menangani proyek infrastruktur skala besar," ujar Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 22 April.

Selain infrastruktur, Shinta meyakini kerja sama perdagangan, investasi dan aspek ekonomi lainnya antara Indonesia dan Hong Kong akan terus meningkat.

Shinta menyebut, Hong Kong menduduki posisi sebagai penanam modal asing ketiga terbesar di Indonesia. Adapun total investasi periode Januari hingga September 2023 telah membukukan angka hingga 5,2 miliar dolar AS.

Dalam perjalanan bisnis itu, Apindo melakukan pertemuan dengan Chief Executive of Hong Kong John Lee serta Secretary for Commerce and Economic Development Algernaoun Yau.

Usai berkunjung ke Hong Kong, delegasi Apindo juga melakukan pertemuan dengan sejumlah mitra strategis di Shenzhen, China. Salah satu destinasi kunjungannya adalah ke kampus Huawei.

Delegasi Apindo juga bertemu dengan para pemimpin bisnis dari sejumlah perusahaan dan institusi pendidikan di Shenzhen, seperti Tencent, BYD Company, Tsinghua Shenzhen International Graduate School (SIGS) serta BGI.

"Shenzhen memiliki peluang investasi yang perlu dijajaki antara pelaku bisnis Indonesia,"kata Shinta.

Dia menyebut, bahwa Shenzhen resmi didapuk oleh PBB sebagai kota masa depan berkat kemajuan ekonomi, sosial dan berwawasan lingkungan.

Shenzhen, kata Shinta, dikenal dengan sebutan The Silicon Valley of Asia berkat kemajuan inovasi dan teknologi. Pada 2023 lalu, Otorita IKN bahkan telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama antara IKN dan Shenzhen.

Menurut Shinta, kota yang letaknya berdampingan dengan Hongkong tersebut juga memiliki reputasi sebagai pusat finansial global.

"Banyak perusahaan asal Shenzhen berkembang menjadi raksasa teknologi global, seperti Tencent, Huawei hingga induk usaha Tiktok Bytedance," imbuhnya.