Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota, Apakah Menjadi Kota Bisnis Global?

Jakarta, yang sejak lama dikenal sebagai ibu kota Indonesia, kini menghadapi transformasi besar. Berbagai spekulasi dan bocoran meramaikan pembicaraan terkait nasib Jakarta pasca-kehilangan status sebagai ibu kota negara. Diskusi intens tentang masa depan kota ini semakin sering seiring dengan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

VOI beberapa kali mencoba menganalisis harapan-harapan yang tertanam di benak Presiden Jokowi untuk mengubah wajah Jakarta menjadi mirip dengan New York, sebuah kota global yang menjunjung tinggi kemajuan ekonomi. Dalam analisa tersebut, ditunjukkan bahwa impian tersebut memiliki potensi besar untuk mengubah Jakarta menjadi pusat ekonomi terbesar, sebagaimana yang dilakukan oleh New York di Amerika Serikat.

Salah satu poin menarik yang disorot adalah tentang strategi transformasi Jakarta menjadi "Daerah Khusus Jakarta" (DKJ). Tahun lalu, usai rapat kerja kabinet pertama usai rangkaian agenda KTT ASEAN dan G20 Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa pemerintah telah merancang langkah-langkah konkret untuk mewujudkan visi menjadi Jakarta menjadi DKJ. Seiring dengan berbagai kebijakan ekonomi yang diambil, seperti yang dibicarakan oleh Presiden Jokowi, Jakarta berpotensi menjadi magnet bagi investor global, menjadikannya pusat bisnis internasional yang tangguh.

Banyak yang meyakini, proses pemindahan ibu kota negara dan akan terasa pengaruhnya yang cukup besar butuh puluhan tahun lagi. Contohnya adalah ibu kota Brazil yang pindah dari Rio de Janeiro ke Brasilia, pengaruhnya terasa setelah puluhan tahun berpindah. Atau yang dekat negeri tetangga Malaysia yang memindahkan ibu kota dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.

Ketidakpastian ekonomi dan sosial menjadi isu yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Di sisi lain, ada pandangan optimis dari Bank Indonesia yang yakin bahwa Jakarta  akan menjadi kota bisnis seperti New York. Hal ini didasarkan pada potensi ekonomi dan posisi geografis Jakarta yang strategis. Meskipun terdapat tantangan besar dalam mengelola aglomerasi dan kepentingan bisnis yang kompleks, langkah-langkah nyata telah diambil untuk mempersiapkan Jakarta sebagai pusat bisnis global.

Tidak hanya itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono sempat mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota bisnis global. Permasalahan infrastruktur, tata ruang, dan kepadatan penduduk menjadi tantangan yang harus diatasi dengan cepat dan tepat. Namun demikian, dengan komitmen yang kuat dan kerja keras bersama, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang istimewa seperti New York.

Wacana tentang masa depan Jakarta pasca-kehilangan status sebagai ibu kota negara menarik perhatian banyak pihak. Dengan berbagai pandangan dan proyeksi yang dikemukakan, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota bisnis global yang menarik bagi investor dan pelaku ekonomi. Meski tantangan besar menghadang, dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, impian menjadikan Jakarta seperti New York bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.