Pemkab Aceh Timur Serahkan Penanganan 3 Imigran Rohingya ke UNHCR
BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur segera menyerahkan penanganan tiga imigran etnis Rohingya yang selama ini ditampung di Idi Sport Center (ISC) ke United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
"Saat ini, kami masih menunggu keputusannya. Jika UNHCR belum juga mengambil tiga Rohingya ini, maka kami akan menghantarnya langsung ke mereka," kata Kepala Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Timur Teuku Amran dilansir ANTARA, Kamis, 18 April.
Tiga imigran etnis Rohingya di ISC tersebut merupakan yang tersisa setelah sebelumnya 14 orang dari mereka melarikan diri dengan cara merusak pagar jaring besi gedung olahraga tersebut.
Teuku Amran mengatakan Idi Sport Center tempat penampungan imigran etnis Rohingya merupakan fasilitas umum yang sering digunakan masyarakat berolahraga.
Selain itu, gedung olahraga tersebut juga akan digunakan untuk Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) yang digelar Juli 2024 yang diikuti peserta dari 23 kabupaten kota di Provinsi Aceh.
"Kami minta UNHCR segera menjemput tiga imigran etnis Rohingya tersebut dalam satu dua hari ini. Apalagi ISC ini tidak layak untuk penampungan orang," kata Teuku Amran.
Baca juga:
- Diadukan ke DKPP karena Goda Perempuan PPLN, Ketua KPU: Nanti Saja Mohon Maaf
- Menko Polhukam Siapkan Mitigasi Saat MK Putuskan Sengketa Pilpres
- Rapat Maraton, Hakim MK Pulang Malam Hingga Menginap Jelang Putusan Gugatan Pilpres
- Polda Metro Jaya Mulai Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong
Sebelumnya, ada sebanyak 43 imigran ditampung di Idi Sport Center. Dari 43 imigran tersebut, 17 orang di antaranya etnis Rohingya dan 26 orang lainnya dari Bangladesh.
Mereka diturunkan dari kapal di kawasan pantai di Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, pada 14 Desember 2023 sekira pukul 03.45 WIB.
Terhadap imigran Bangladesh, kedutaan besar negara tersebut sudah mendeportasi atau memulangkan mereka, sehingga tersisa 17 imigran etnis Rohingya sebelum 14 orang di antaranya melarikan diri dan kini hanya tersisa tiga orang di ISC tersebut.