1.700 Pedagang Mulai Tempati Pasar Mardika Ambon, Gubernur Minta Kapolda-Pangdam Rutin Monitor Cegah Pungli
MALUKU - Gubernur Maluku Murad Ismail mewanti-wanti agar tidak ada lagi pungutan liar (pungli) dibebankan kepada pedagang di gedung baru Pasar Mardika Ambon.
"Setelah beroperasi gedung baru Pasar Mardika ini saya harap tidak lagi oknum tertentu atau kelompok yang mencari keuntungan sendiri di dengan cara melakukan pungli," katanya saat pembukaan operasional gedung baru Pasar Mardika, di Ambon, Kamis 18 April, disitat Antara.
Ia mengatakan, pungli yang terjadi di pedagang secara tidak langsung memberatkan para pedagang, sehingga berdampak pada naiknya harga barang kebutuhan pokok.
Pungli, lanjut dia, semestinya tidak perlu terjadi jika tidak ada yang memanfaatkan kesempatan untuk menarik pungutan yang tidak resmi dari pedagang.
"Jangan takut dengan kelompok yang menarik upeti dari pedagang, segera lapor jika ada oknum yang melakukan pungli, " katanya.
Gubernur Murad juga meminta Kapolda Maluku dan Pangdam XVI Pattimura untuk bersama Pemerintah Daerah melakukan pengawasan di pasar.
"Saya minta Pak Kapolda dan Pangdam untuk bersama pemda untuk selalu monitor pasar, kasihan para pedagang jangan karena pungli dampaknya harga barang naik mendadak," ujarnya.
Baca juga:
Murad juga berharap para pedagang dan masyarakat yang berkunjung agar tetap menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan pasar.
"Jadikanlah Pasar Mardika sebagai ikon pasar di Maluku, karena termasuk pasar dengan kategori standar nasional di Indonesia, " ujarnya.
Sebanyak 1.700 pedagang mulai menempati gedung baru Pasar Mardika kota Ambon dengan desain pasar tradisional modern.
1.700 pedagang menempati empat lantai bangunan pasar yang menampung pedagang sayur, ikan, daging, buah-buahan serta pedagang yang menjual pakaian dan kebutuhan pokok lainnya,
Pembangunan Pasar Mardika menggunakan total anggaran Rp134,8 miliar dengan lahan seluas 808,196 m2, luas bangunan 20,171 m2 yang dapat menampung 1.700 pedagang.
Proyek tersebut dikerjakan BUMN PT Wijaya Karya, dengan bangunan gedung dan manajemen konstruksi oleh PT Ciriajasa Cipta Mandi.