Efektifkah Detergen Bisa Bunuh COVID-19?
JAKARTA - Pemerintah, melalui Juru Bicara penanganan wabah virus coorona Achmad Yurianto, mengeluarkan pernyataan jika detergen bisa menghancurkan bungkus dari virus corona atau COVID-19. Sehingga, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir terkait penyebarannya, meski tetap harus menjaga kesehatan.
Peneliti bidang mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra sepakat dengan ini. Kata dia, detergen dapat menghancurkan bungkus virus corona karena mengandung zat kimia Sodium Hypochlorite. Bahkan, dengan menggunakan zat kimia tersebut, tak hanya virus yang dapat dihancurkan. Beberapa virus pun akan mati jika terkena Sodium Hypochlorite.
"Detergen kan ada di sabun, ya jadi memang kalo sabun sendiri tidak cuman membunuh virus tapi bakteri juga," ucap Sugiyono dihubungi VOI, Selasa, 17 Maret.
Namun, dia menilai, pengunaan pemutih pakaian untuk membunuh COVID-19 dinilai lebih efektif. Sebab, kandungan Sodium Hypochlorite pada bleaching atau pemutih lebih besar ketimbang detergen. Apalagi, zat kimia itu pun juga digunakan sebagai campuran cairan disinfektan. Meski demikan, belum ada penelitian yang spesifik terkait dengan Sodium Hypochlorite dapat membunuh COVID-19.
Bukan hanya itu, beberapa zat kimia lainnya juga bisa membunuh virus dan bakteri. Kaporit atau Kalsium hipoklorit dan alkohol 70 persen disebut juga bisa membantu dalam membunuh atau mencegah penyebaran virus dan bakteri.
"Kalau spesifik virus Corona sepertinya belum ya (penelitian). Cuma memang deterjen dan bleaching yang dipake untuk desinfeksi," tegas Sugiyono.
Baca juga:
Penggunaan Antiseptik
Melansir Republika.co.id, The Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) dan The US Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan penggunaan sabun antiseptik untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan organisme, serta mengurangi jumlah mikroba lebih lanjut.
Berdasarkan hasil riset in vitro, pembersih kulit jenis PVP-I 7,5 persen dan PVP-I gargle and mouthwash efektif membunuh atau paling tidak melawan virus flu unta (MERS) dan virus sindrom pernapasan akut parah (SARS). Sehingga, infeksi yang disebabkan COVID-19 dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan tangan dan pernapasan.
Murtaza Qasuri dari Medical Director Mudhiparma South East Asia menyebut, salah satu antiseptik yang baik digunakan untuk menjaga kebersihan tangan, yakni, povidone iodine atau PVP-I. Sebab, sudah terbukti secara klinis mengandung spektrum luas terhadap virus, bakteri, dan kuman patogen.
"Povidone iodine merupakan antiseptik yang memiliki spektrum luas, termasuk terhadap virus seperti corona," ucap Murtaza Qasuri beberapa waktu lalu.
Untuk menjaga kebersihan pernapasan, dia menerangkan, bisa dilakukan dengan menggunakan preparat alami yang mengandung iota caragenan. Zat tersebut memiliki efek antivirus dan menjaga kebersihan rongga mulut dan tenggorok dengan berkumur menggunakan antiseptik yang mengandung povidone iodine.
"iota carragenan memberikan efek antivirus terhadap sejumlah besar virus yang menyebabkan penyakit pernapasan, termasuk common cold dan influenza, termasuk human coronavirus," kata dia.
Namun, hingga saat ini, dia belum bisa memastikan efikasi terhadap COVID-19 mengingat virus ini jenis yang baru ditemukan.