Indonesia Diminta Dorong DK PBB Gelar Sidang Darurat Usai Israel Serang Kedubes Iran

JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan Indonesia harus turun tangan aksi saling serang antara Israel dan Iran bisa dihentikan.

Setidaknya ada tiga langkah yang bisa dilakukan, salah satunya minta Dewan Keamanan PBB melakukan sidang darurat.

"Pemerintah Indonesia perlu turun tangan untuk memastikan agar serangan bisa dihentikan, termasuk serangan ke Gaza oleh Israel. Ada empat upaya, pertama meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan sidang darurat atas serangan Israel ke Kedubes Iran," kata Hikmahanto kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 14 April.

"Bila perlu berinisiatif membuat Resolusi Majelis Umum yang mengutuk tindakan Israel," sambungnya.

Diketahui, Israel lebih dulu menyerang Kedubes Iran di Syria pada 1 April lalu. Iran kemudian melakukan aksi balasan pada Sabtu malam, 13 April dengan meluncurkan 200 drone hingga rudal.

Selain itu Hikmahanto minta Indonesia melakukan shuttle diplomacy kepada Amerika Serikat berbagai negara di Eropa. Tujuannya, agar mereka tidak mendukung serangan Israel sebagai contoh agar negara lain menghormati hukum internasional.

Terakhir, Indonesia bisa mendorong agar rakyat dan oposisi di Israel menurunkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Mengingat serangan ke Gaza maupun Iran hanya bisa dihentikan oleh siapapun yang menjabat sebagai perdana menteri," tegasnya.

Ketiga langkah ini menurut Hikmahanto menjadi penting. Sebab, perang di Timur Tengah bisa bereskalasi menjurus pada terjadinya perang dunia ketiga.

 

Apalagi, jika Amerika Serikat tetap membantu Israel. "Bukannya tak mungkin negara-negara lain seperti Korea Utara dan Rusia akan membantu Iran," ungkap Hikmahanto.

Diberitakan sebelumnya, Iran membalas serangan Israel yang menyasar kedutaan besarnya di Syria. Mereka bahkan mengancam akan menggempur kembali dengan kekuatan besar jika Israel melakukan serangan balasan.

“Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk menggunakan hak membela diri jika diperlukan,” kata Duta Besar Iran dan Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dalam pernyataan dilansir CNN, Minggu, 14 April.

"Jika rezim Israel kembali melakukan agresi militer, respons Iran pasti akan lebih kuat dan tegas,” tegas Duta Besar Iravani.