Bluesky Mencabut Larangan Pendaftaran bagi Kepala Negara

JAKARTA – Bluesky, platform microblogging pesaing Twitter, mengumumkan mereka telah menghapus larangan pendaftaran bagi kepala negara.

"Ngomong-ngomong ... kami mencabut kebijakan 'tanpa kepala negara'," tulis Bluesky melalui akun resmi pada Jumat, 12 April. Dengan dicabutnya kebijakan ini, Bluesky tampaknya sudah siap menghadapi masalah dan tantangan moderasi konten di platform mereka.

Larangan pendaftaran bagi kepala negara sudah dikeluarkan sejak Mei tahun lalu. Platform itu melarang para penggunanya untuk membagikan kode undangan dari akun mereka kepada kepala negara. Kebijakan ini bahkan dipertegas melalui akun resmi mereka.

Tidak diketahui kepala negara mana yang mencoba masuk ke dalam Bluesky, tetapi beberapa anggota parlemen AS hingga artis sudah terlihat di platform tersebut. Hal ini terjadi karena polemik yang terjadi di Twitter hingga platformnya berubah nama menjadi X.

Dengan mengubah kebijakan pendaftaran akun bagi kepala negara, Bluesky akan mendapatkan lebih banyak pengguna aktif. Ini merupakan langkah yang bagus karena Bluesky sudah bisa mengendalikan konten di platform mereka menggunakan filter mandiri.

Filter konten berbasis Ozon dengan sumber terbuka ini ini bisa diatur oleh para pengguna. Dengan adanya filter ini, Bluesky tidak menawarkan algoritma satu ukuran di feed pengguna, tetapi algoritma yang bisa diterapkan langsung oleh penggunanya.

Bluesky juga terus mengembangkan fitur yang bisa membuat aplikasinya setara dengan Twitter. Dalam waktu dekat, platform tersebut akan meluncurkan dukungan tagar di bio, membagikan tautan hanya dengan menekan tautannya, dan berbagai fitur lainnya.