Korban Penusukan Massal di Sydney Bertambah, KJRI Imbau WNI Hindari Keramaian
JAKARTA - KJRI di Sydney, Australia memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penusukan massal di Sydney, mengimbau masyarakat Indonesia untuk sementara menghindari keramaian dan tetap waspada.
Insiden penusukan massal terjadi di Westfield Bondi Junction Shopping Centre Sydney, Sabtu 13 April sekira pukul 16.00 waktu setempat.
Konsul Jendral RI Sydney Vedi Kurnia Buana menerangkan, KJRI Sydney segera berkoordinasi dengan pihak Department of Foreign Affairs and Trade (Kemlu) dan Australian Federal Police, serta serta menghubungi simpul masyarakat Indonesia.
"Hingga saat ini tidak ada informasi korban WNI dalam serangan tersebut," ujar Konjen Vedi dalam keterangan tertulisnya Sabtu malam.
Pelaku penusukan yang diketahui seorang diri berhasil dilumpuhkan dan tewas di tempat, kata kepolisian setempat.
Sementara, lebih dari delapan korban penyerangan telah dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi kritis, termasuk satu anak-anak.
Sedangkan jumlah korban tewas yang semula dilaporkan lima orang, bertambah menjadi tujuh orang hingga pukul 19.47 waktu setempat.
Baca juga:
- Halal Bihalal Idulfitri 1445 Hijriah, Konjen RI di Sydney Ajak Diaspora Indonesia Perkuat Persatuan
- Kemlu RI Bantah Kabar Barter Pemulihan Hubungan Diplomatik dengan Israel untuk Dukungan Keanggotaan OECD
- Menlu Inggris Sebut Tekanan Presiden Biden Terhadap PM Netanyahu untuk Menghentikan Perang di Gaza Sangat Tepat
- Menhan AS: Terlalu Banyak Warga Sipil yang Terbunuh di Gaza, Tapi Kami Tidak Memiliki Bukti Genosida
Konjen Vedi mengimbau agar WNI di Sydney untuk sementara waktu menghindari area
keramaian dan tetap waspada.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, ada sekira 10.000 WNI di Sydney. Mayoritas berstatus mahasiswa dan pekerja migran, dikutip dari Antara.