Menlu Inggris Sebut Tekanan Presiden Biden Terhadap PM Netanyahu untuk Menghentikan Perang di Gaza Sangat Tepat

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan, tekanan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang di Gaza sudah tepat, agar lebih banyak bantuan kemanusiaan.

Dalam wawancara dengan John Berman dari CNN pada Hari Rabu, Menlu Cameron mengatakan ia setuju dengan Presiden, gencatan senjata sementara diperlukan.

Hal ini terjadi setelah Presdien Biden memberikan salah satu teguran paling tajam terhadap penanganan perang Israel di Gaza selama wawancara pada Hari Selasa, menggambarkan pendekatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap konflik tersebut sebagai sebuah "kesalahan" dan menyerukan penghentian pertempuran.

"Dia dengan tepat menekan Netanyahu, seperti yang telah saya katakan berkali-kali bahwa kita perlu jeda dalam pertempuran untuk memasukkan bantuan dan mengeluarkan sandera," kata Menlu Cameron, melansir CNN 10 April.

"Itu sudah lama menjadi posisi Inggris," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Biden menilai pendekatan PM Netanyahu terhadap perang di Gaza sebagai sebuah kesalahan dalam wawancara yang tayang Hari Selasa, memberikan kritik lebih lanjut terhadap cara Israel menangani konflik tersebut.

Saya pikir apa yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan. Saya tidak setuju dengan pendekatannya, kata Biden dalam komentarnya kepada Univision, jaringan TV berbahasa Spanyol di AS, seperti melansir Reuters.

Presiden Biden juga sebelumnya menyebut pemboman Israel di Gaza "tanpa pandang bulu" dan tindakan militernya "berlebihan".

"Apa yang saya serukan adalah agar Israel menyerukan gencatan senjata, memberikan akses total terhadap semua makanan dan obat-obatan yang masuk ke negara itu selama enam, delapan minggu ke depan," kata Presiden Biden.