Hamas Bilang Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Tidak Ada Kemajuan, Korban Tewas di Gaza Tembus 33 Ribu Jiwa
JAKARTA - Belum ada titik terang perundingan gencatan senjata antara kelompok militan Hamas dengan Israel, saat korban tewas warga Palestina di Gaza tembus 33 ribu jiwa.
Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan pada Hari Kamis, tidak ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata di Gaza meskipun kelompok militan Palestina menunjukkan fleksibilitas.
Hamdan mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menempatkan hambatan yang menghalangi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan, dan bahwa ia "tidak tertarik" untuk membebaskan sandera Israel.
"Pemerintah pendudukan masih mengelak, dan perundingan terjebak dalam lingkaran setan," kata Hamdan pada konferensi pers yang digelar di Beirut, dilansir dari Reuters 5 April.
Upaya Mesir dan Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat, sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata.
Meskipun Hamas menginginkan perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri serangan militer Israel, Israel lebih memilih kesepakatan pembebasan tawanan dan sandera, menolak berkomitmen untuk mengakhiri kampanye militernya.
Di Gaza, pemboman Israel terus menargetkan wilayah kantong Palestina, menewaskan 62 orang dalam 24 jam terakhir, kata kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Lebih dari 33.037 warga Palestina tewas dan 75.668 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan pada Hari Kamis.
Baca juga:
- Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dan Perwakilan Dokter Magang Direncanakan Bertemu Hari Ini
- PBB Hentikan Sementara Pergerakan Bantuan Kemanusiaan pada Malam Hari di Gaza
- Ismail Haniyeh Tegaskan Hamas Tetap Berpegang Teguh pada Syarat Gencatan Senjata Permanen dan Penarikan Militer Israel
- Dirjen WHO Peringatkan Pasien RS Al Shifa Bisa Meninggal Jika Tidak Segera Dievakuasi
Diketahui, pengeboman dan invasi Israel ke Gaza terjadi setelah serangan pimpinan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan orang asing, dengan lebih dari 250 orang diculik di Gaza sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.
Militer Israel membebaskan 101 warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel selama serangan darat dalam beberapa minggu dan bulan terakhir. Para tahanan, banyak di antaranya mengeluhkan perlakuan buruk di penjara-penjara Israel, dibebaskan melalui penyeberangan Kerem Shalom Israel ke Jalur Gaza selatan.