Prabowo Temui PM Kishida Bahas Kolaborasi Industri dan Pertahanan
JAKARTA - Menhan Prabowo Subianto saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Jepang, membahas peluang kolaborasi Indonesia-Jepang di berbagai sektor termasuk industri dan pertahanan.
Prabowo berbincang dengan PM Kishida menyampaikan Indonesia dan Jepang perlu memperkuat kerja sama ke depannya mengingat dua negara berhasil memelihara hubungan baik dan meneruskan kemitraan di berbagai bidang.
"Kedua negara telah membangun hubungan kerja sama yang baik sejauh ini, dan meminta Pemerintah Jepang untuk bekerja sama guna mencapai hubungan yang lebih kuat di masa depan dan meningkatkan kolaborasi di bidang pertahanan," kata Menhan Prabowo ke PM Kishida dilansir ANTARA, Rabu, 3 April.
Jepang menjadi tujuan kedua dalam lawatan luar negeri Prabowo sejak dia ditetapkan oleh KPU sebagai calon presiden terpilih pada 20 Maret 2024. Prabowo dan rombongan tiba di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, pada Rabu pagi dan langsung bertemu PM Kishida.
Baca juga:
- KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024
- KK Mart Minta Maaf ke Raja Malaysia Soal Kaos Kaki Berlafaz Allah
- Kesal Disahuti Ngeyel di Sidang MK, Refly Harun Balas Pelesetkan 'Hot Men' Paris
- Hotman Paris Jemawa, Klaim Perdebatan di Sidang MK Hari Ini Dimenangkan Tim Prabowo-Gibran
Di Tokyo, Prabowo juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang Kihara Minoru dan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (JAPINDA) Yasuo Fukuda.
Dalam pertemuan dengan Prabowo di Tokyo, Rabu, PM Kishida mengaku gembira atas kedatangan calon presiden terpilih RI itu ke negaranya.
"Jepang dan Indonesia telah berteman dekat sejak lama. Saya ingin (dua negara, red.) lebih meningkatkan kerja sama sebagai mitra yang punya prinsip dan nilai-nilai yang sama," kata Kishida ke Prabowo.
PM Kishida, dalam pertemuannya dengan Prabowo, juga menyampaikan niat Jepang yang ingin memperdalam kerja sama dengan Indonesia terutama dalam rangka memastikan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan yang bebas dan terbuka.