ADEXCO Nilai Penting Kolaborasi Lintas Sektor dan Industri Penanggulangan Bencana di Indonesia

JAKARTA - Direktur Operational Asian Disaster Management & Civil Protection Expo and Conference (ADEXCO) Andrian Cader mengatakan keterlibatan lintas sektor dan industri, menjadi elemen penting mendukung pemerintah Indonesia mengurangi risiko bencana.

Menurutnya, implementasi teknologi dan inovasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan dalam membantu pemerintah memitigasi dan memprediksi bencana yang akan datang.

"Melalui ADEXCO, platform domestik yang menghubungkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan akan terwujud kolaborasi lintas sektor dan industri yang lebih besar, memberikan dampak positif bagi perekonomian dan industri Indonesia. Ini sejalan dengan semangat BNPB bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Maret.

Andrian menyampaikan guna mendukung perkembangan dalam industri penanggulangan bencana di Indonesia, ADEXCO menggelar pameran dan konferensi di JIExpo Kemayoran pada 11-14 September 2024.

Dia bilang, ADEXCO akan menghadirkan solusi, informasi terkini dan teknologi mutakhir dalam penanggulangan bencana.

Selain itu, Andrian juga memandang peningkatan teknologi dan upaya industrialisasi adalah kunci dalam menanggapi tantangan penanggulangan bencana di Indonesia.

Maka dari itu, ADEXCO yang didukung BNPB dan Center of Technology and Innovation Studies (CTIS) juga menyelenggarakan talkshow 'Ngopi Bareng: Industri Berbasis Mitigasi Bencana dengan Sentuhan Teknologi dan Inovasi' disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis 28 Maret.

Tema yang diangkat dalam talkshow tersebut adalah 'Industri Berbasis Mitigasi Bencana dengan Sentuhan Teknologi dan Inovasi'.

Talkshow itu menggali lebih dalam peran teknologi dan inovasi dalam mitigasi bencana, khususnya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan yang diantisipasi pihak swasta, seperti perusahaan pulp dan kertas APP-Sinar Mas Indonesia sebagai laboratorium bencana.