Dolar AS Masih Perkasa, Rupiah Berpotensi Melanjutkan Pelemahan
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis 28 Maret 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu 27 Maret, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,41 persen Rp15.858 per dolar AS.
Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,35 persen ke level harga Rp15.853 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan sebagian besar pedagang tetap bias terhadap dolar setelah sinyal dovish dari Swiss National Bank dan Bank of England mematok greenback sebagai satu-satunya mata uang dengan imbal hasil tinggi dan risiko rendah.
"Antisipasi terhadap data indeks harga PCE utama yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan komentar dari pejabat tinggi The Fed akhir pekan ini juga mendorong aliran dana ke dolar, terutama karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat mengenai penurunan suku bunga AS," ucapnya dalam keteranganya dikutip Kamis 28 Maret.
Dari sisi internal, ekonom menilai pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang perlu untuk meramu sejumlah strategi dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen-7 persen.
Untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 6 persen-7 persen, tidak cukup jika pemerintahan mendatang hanya melanjutkan.
Sebelumnya, gagasan yang selalu disampaikan oleh Prabowo-Gibran selama kampanyenya adalah keberlanjutan, yaitu melanjutkan program-program atau strategi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang telah berjalan selama ini.
Adapun, banyak pekerjaan rumah di bidang ekonomi yang justru perlu perbaikan. Pasalnya, selama pemerintahan era Jokowi, pertumbuhan ekonomi stagnan pada level 5 persen, bahkan dengan kecenderungan menurun.
Ibrahim menyampaikan, jika narasinya melanjutkan, bukan berarti tidak bisa memperbaiki, ada hal-hal yang perlu segera diperbaiki.
Salah satu sektor yang perlu dibenahi yaitu sektor pangan, fenomena lonjakan harga pangan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa ketahanan pangan Indonesia masih sangat lemah.
Menurut Ibrahim, kenaikan harga pangan saat ini memang dipengaruhi oleh faktor El Nino.
Baca juga:
Tapi di luar itu, aspek-aspek lainnya yang juga memengaruhi harga pangan seharusnya bisa dikendalikan pemerintah.
"Intinya, kalau ekonomi mau tumbuh lebih baik, yang harus didorong, salah satunya pangan. Ini tidak cukup hanya dilanjutkan, tetapi pemerintah mendatang harus harus diperbaiki," jelasnya.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis 28 Maret dalam rentang harga Rp15.840 - Rp15.900 per dolar AS.