HSBC Indonesia Ungkap Digitalisasi Operasional Jadi Prioritas Utama
JAKARTA - PT Bank HSBC Indonesia ungkapkan sebanyak 600 perusahaan yang beroperasi di Asia Tenggara menunjukkan bahwa digitalisasi operasional adalah prioritas utama pebisnis.
Managing Director, Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya menyampaikan, investasi digital juga merupakan strategi bisnis utama bagi perusahaan di Indonesia, sebelum melakukan ekspansi ke pasar-pasar baru di ASEAN.
"Hampir sembilan dari 10 memperkirakan perdagangan intra-ASEAN akan meningkat pada tahun 2024, dengan memperkirakan peningkatan lebih dari 30 persen," ujarnya dalam peluncuran HSBC Asean Growth Fund sekaligus buka puasa bersama media, Rabu, 27 Maret 2024.
Riko menyampaikan dalam survei tersebut juga menemukan bahwa delapan dari 10 perusahaan di Indonesia berencana untuk berinvestasi lebih banyak di ASEAN. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan 52 persen yang berniat meningkatkan investasinya di luar ASEAN.
Meskipun demikian, Riko mengatakan ketidakpastian makroekonomi, perubahan peraturan dan kebijakan yang cepat merupakan hambatan utama bagi perusahaan Indonesia yang ingin berekspansi ke pasar baru di ASEAN.
"Strategi utama untuk mengatasi hambatan ekspansi adalah kemudahan melakukan dan menerima pembayaran yang menggarisbawahi pentingnya dukungan dan petunjuk dari mitra perbankan," jelasnya.
Riko menjelaskan adopsi digital yang cepat di ASEAN berarti dunia usaha semakin membutuhkan mitra perbankan digital yang mampu untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Baca juga:
Selain itu, Riko menyampaikan perusahaan-perusahaan menginginkan solusi perdagangan dan pembayaran yang nyaman dan mudah digunakan, sehingga dapat memberikan lebih banyak waktu bagi pebisnis untuk fokus pada strategi dan ekspansi.
“Tidak hanya itu, mitra perbankan harus sepenuhnya memahami peraturan dan budaya yang berbeda, serta menggunakan keahlian yang mumpuni untuk merumuskan solusi yang optimal, selain juga mampu memenuhi kebutuhan mendasar strategi pertumbuhan lintas negara untuk memastikan keberhasilan ekspansi bisnis, baik itu di ASEAN atau di sekitarnya.”, tutur Riko.