Lengkapi Portofolio Bisnis, BTPN Akuisisi OTO Group
JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menyatakan bahwa akuisisi terhadap dua perusahaan pembiayaan di bawah naungan OTO Group, yaitu PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF), akan semakin melengkapi portofolio produk dan layanan perseroan sehingga selalu relevan bagi nasabah.
Menurut Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk Henoch Munandar, akuisisi OTO Group juga menjadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam menyediakan portofolio bisnis yang semakin lengkap untuk melayani segmen nasabah lebih luas.
“Bank BTPN terus berusaha mewujudkan menjadi bank universal, artinya melayani seluruh segmen yang ada di masyarakat. Memang akuisisi ini akan mempercepat portfolio mix atau bauran segmen yang ada di BTPN, utamanya di consumer finance atau pembiayaan konsumen,” kata Henoch mengutip Antara.
Dia mengatakan, Bank BTPN juga telah melakukan penandatanganan dengan OTO Group untuk memulai joint finance atau pembiayaan bersama setelah kedua integrasi kedua belah pihak.
Selain itu, integrasi OTO Group ke dalam jaringan Bank BTPN juga akan menciptakan ekosistem yang lebih luas bagi kedua entitas melalui pemanfaatan masing-masing cabang, serta peningkatan sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan bersama.
Menurut catatan Bank BTPN, nilai transaksi akuisisi terhadap OTO Group mencapai Rp6,55 triliun. Henoch mengatakan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan right issue di mana dana tersebut mayoritas digunakan untuk transaksi akuisisi. Adapun modal tambahan dari right issue yang diperoleh Bank BTPN sebesar Rp6,73 triliun.
Setelah penyelesaian akuisisi, Bank BTPN menjadi pengendali saham terbesar OTO dan SOF dengan porsi sebesar 51 persen. Sementara PT Summit Auto Group, yang merupakan anak perusahaan Sumitomo Corporation, memegang saham OTO dan SOF sebesar 34 persen serta PT Sinar Mas Multiartha Tbk sebesar 15 persen.
Henoch mengatakan, bergabungnya OTO Group ke dalam ekosistem Bank BTPN dapat mendorong inovasi produk dan layanan agar semakin relevan, memberikan nilai tambah dan mendorong terciptanya kehidupan yang lebih berarti bagi semua pemangku kepentingan, terutama bagi nasabah Bank BTPN.
“Kami mengharapkan dengan adanya akuisisi ini, ekosistem Bank BTPN dapat menyediakan lebih banyak pilihan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kami, baik itu untuk kendaraan roda dua maupun roda empat,” kata dia.
Akuisisi juga dinilai akan membuka peluang baru bagi Bank BTPN untuk meningkatkan sinergi antara layanan pembiayaan kendaraan dan layanan keuangan lainnya yang kami sediakan, seperti tabungan, investasi, dan layanan perbankan digital.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Summit Oto Finance sekaligus CEO OTO Group Victoria Rusna mengatakan bahwa manajemen OTO Group menyambut dengan sangat positif atas bergabungnya Bank BTPN sebagai pemegang saham baru sekaligus sebagai pemegang saham pengendali di OTO Group.
Baca juga:
Rusna menambahkan, pelepasan saham oleh OTO Group kepada Bank BTPN merupakan langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan daya saing PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance di dalam industri pembiayaan. Degan berada di bawah naungan Bank BTPN, Rusna berharap OTO Group akan menjadi lebih kompetitif di market.
“Melalui proses akuisisi ini, kami percaya bahwa OTO Group akan menjadi lebih kompetitif dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkelanjutan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada para nasabah kami, para mitra bisnis kami, main dealers dan dealers, serta mitra bisnis kami lainnya,” kata Rusna.
Sebagai informasi, Bank BTPN membukukan pertumbuhan kredit yang solid di akhir tahun 2023. Merujuk pada laporan keuangan, perseroan menyebutkan bahwa peningkatan terutama terjadi pada segmen korporasi yang tumbuh 7,6 persen secara tahunan (yoy).
Adapun kredit pada segmen usaha kecil dan menengah, Jenius, dan joint finance juga masing-masing naik sebesar 17,7 persen, 131,1 persen, dan 681,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, total kredit yang disalurkan Bank BTPN di tahun 2023 mencapai Rp156,6 triliun atau naik 7,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.