Cara Pemprov DKI Jakarta Meng-cashless-kan Fasilitas Publik
JAKARTA - Pemprov DKI mulai mengembangkan sistem pembayaran nontunai atau cashless yang diberlakukan pada sejumlah fasilitas publik. Nantinya warga Jakarta tak perlu lagi membawa uang tunai untuk berbagai keperluan.
Dalam menunjang hal itu, Pemprov tak mau terlalu bergantung pada alat pembayaran bank konvensional. Karenanya, kartu JakCard milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank DKI dimaksimalkan sebagai alat pembayaran sejumlah museum.
Museum yang terfasilitasi pembayaran nontunai adalah Monumen Nasional, Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol dan beberapa Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik yang berlokasi di Kota Tua.
"Sejalan dengan perkembangan zaman, Bank DKI menyadari masyarakat Jakarta membutuhkan layanan yang cepat dan praktis dengan produk JakCard," ucap Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini kepada wartawan, Sabtu, 23 November.
Selain itu, JakCard juga bisa digunakan untuk alat pembayaran transportasi seperti Transjakarta, Trans Mikro, MRT Jakarta, Railink Kereta Bandara Soekarno Hatta, serta LRT Jakarta yang akan beroperasi dalam waktu dekat.
Jadi, pemegang JakCard tak perlu memegang dua kartu karena kartu ini dapat mengganti alat pembayaran Jaklingko untuk menaiki transportasi massal.
"Ini merupakan bentuk dukungan Bank DKI terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta yang mendorong penggunaan transportasi publik di DKI Jakarta dan mewujudkan less cash society," kata Herry.
JakCard bisa didapatkan dan melakukan ulang di halte Transjakarta, Monumen Nasional, dan Taman Margasatwa Ragunan.
Selain itu, untuk mempermudah pengisian ulang Jakcard, dapat dilakukan melalui Near Field Communication (NFC) JakOne Mobile.
Cara isi ulang dengan NFC JakOne Mobile cukup mudah dimana pengguna memilih menu Isi Ulang JakCard kemudia memilih opsi Cek atau Perbaharui Saldo. Setelah itu pengguna cukup menempelkan JakCard di bagian belakang smartphone yang sudah memiliki fitur NFC.