Kemenhub Bakal Terapkan Blacklist NIK Pendaftar Mudik Gratis yang Tak Lakukan Validasi Ulang

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktoral Jenderal Perhubungan Darat bakal melakukan blacklist atau blokir nomor induk kependudukan (NIK) bagi pendaftar program mudik yang tidak melakukan validasi ulang.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Amirulloh mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mencegah masyarakat mendaftar program mudik gratis dibeberapa penyelenggara.

Adapun Kementerian Perhubungan sendiri menyelenggarakan mudik gratis untuk beberapa moda transportasi yakni bus, kereta dan kapal laut.

“Karena mudik gratis ini, ada satu kebiasaan masyarakat yang tidak bagus karena mereka mendaftar di seluruh penyelenggara mudik gratis. Kerena tahun ini sudah ada verifikasi kalau dapat (kuota mudik) dan tidak dipakai maka akan di-blacklist,” ucapnya dalam sosialisasi mudik gratis, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, 22 Maret.

Amirullah mengatakan, NIK pendaftar yang masuk daftar hitam atau blacklist ini tidak akan bisa digunakan untuk mendaftar program mudik gratis 2025 atau selanjutnya.

“NIK-nya akan kami kunci. Kalau ada mudik gratis lagi, dia tidak akan bisa lagi mendapatkan kesempatan (kuota mudik),” katanya.

Berkaca pada tahun 2023, kata Amirullah, sebanyak 1.500 kursi bus kosong. Dia bilanh setelah dilakukan evaluasi ternyata hal tersebut karena masyarakat mendaftar lebih dari satu penyelenggaraan mudik gratis.

“Nah bicara ini data tahun lalu, kami minta data ke tiga penyelenggara ternyata ada 1.500 orang yang daftar di penyelenggara yang berbeda,” jelasnya.

Di sisi lain, Amirullah bilang hal ini membuat kepercayaan publik terhadap Kementerian Perhubungan menurun.

Masyarakat yang tidak mendapatkan kuota mudik gratis justru menyalahkan pemerintah.

“Dan yang jadi masalah di kami apa? yang tidak kebagian ini menyatakan seolah-olah yang dilakukan pemerintah tidak benar. Jadi kita sudah transparan mungkin menyelenggarakan mudik gratis, dibuka pendaftaran secara online. Nah mereka tidak terima,” ucapnya.