Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Persyaratan Bahasa Diperketat Akhir Pekan Ini
JAKARTA - Otoritas Australia akan mulai memberlakukan peraturan visa yang lebih ketat bagi pelajar asing pada minggu ini, saat data resmi menunjukkan migrasi kembali mencapai rekor tertinggi, yang kemungkinan akan semakin memperburuk pasar sewa yang sudah ketat.
Mulai Hari Sabtu, persyaratan bahasa Inggris untuk visa pelajar dan pascasarjana akan ditingkatkan, sementara pemerintah akan mendapatkan kewenangan untuk menangguhkan penyedia pendidikan dalam merekrut pelajar internasional jika mereka berulang kali melanggar peraturan.
"Tindakan akhir pekan ini akan terus menurunkan tingkat migrasi sekaligus mewujudkan komitmen kami dalam strategi migrasi, untuk memperbaiki sistem rusak yang kami warisi," kata Menteri Dalam Negeri Clare O’Neil dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters 21 Maret.
Sebuah "tes pelajar asli" yang baru akan diberlakukan untuk menindak lebih lanjut pelajar internasional yang datang ke Australia terutama untuk bekerja. Sementara, penerapan ketentuan "tidak boleh tinggal lebih lama" akan diterapkan pada lebih banyak visa pengunjung.
Langkah ini mengikuti serangkaian tindakan tahun lalu yang menutup konsesi era COVID yang diperkenalkan oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk jam kerja tidak terbatas bagi pelajar internasional. Pemerintah pada saat itu mengatakan, peraturan akan diperketat bagi pelajar yang dapat mengurangi separuh jumlah migran dalam dua tahun.
Australia diketahui meningkatkan jumlah migrasi tahunannya pada tahun 2022, untuk membantu dunia usaha merekrut staf guna mengisi kekurangan tenaga kerja setelah pandemi COVID-19 mengharuskan adanya kontrol perbatasan yang ketat, dan melarang pelajar serta pekerja asing keluar selama hampir dua tahun.
Namun, masuknya pekerja asing dan pelajar secara tiba-tiba telah memperburuk tekanan pada pasar sewa yang sudah ketat.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia pada Hari Kamis menunjukkan imigrasi bersih naik 60 persen ke rekor 548,800 orang pada tahun berjalan hingga 30 September 2023, lebih tinggi dari 518,000 orang pada tahun yang berakhir Juni 2023.
Baca juga:
- Rusia Bombardir Kyiv, Pertahanan Udara Ukraina Berhasil Jatuhkan 31 Rudal Balistik dan Jelajah
- Menlu AS Blinken Sebut Kesenjangan Hamas-Israel Menyempit, Kesepakatan Gencatan Senjata Sangat Mungkin Terjadi
- Sekutu NATO Berencana Beli 1,5 Juta Peluru Artileri untuk Ukraina
- Arab Saudi Tingkatkan Pendanaan UNRWA Rp625 Miliar untuk Bantuan Jalur Gaza
Secara keseluruhan, populasi Australia meningkat 2,5 persen, laju tercepat yang pernah tercatat, menjadi 26,8 juta orang pada tahun ini hingga September lalu.
Rekor migrasi ini, yang didorong oleh pelajar dari India, Tiongkok dan Filipina, telah memperluas pasokan tenaga kerja dan menahan tekanan upah. Namun, hal ini memperburuk pasar perumahan yang sudah ketat di mana lowongan sewa berada pada rekor terendah dan kenaikan biaya konstruksi membatasi pasokan baru.
O'Neil mengatakan, tindakan pemerintah sejak Bulan September telah menyebabkan penurunan tingkat migrasi, dengan pemberian visa pelajar internasional baru-baru ini turun sebesar 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.