IAEA akan Bantu Irak Kembangkan Program Nuklir untuk Tujuan Damai
JAKARTA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan membantu Irak mengembangkan program nuklir untuk tujuan damai, saat kepala badan itu bertemu dengan perdana menteri negara tersebut.
"Kami telah membahas beberapa proyek di Irak, termasuk membangun reaktor nuklir untuk tujuan damai," kata Menteri Pendidikan Irak Naim al-Aboudi kepada wartawan, setelah pertemuan antara Kepala IAEA Rafael Grossi dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, dilansir dari Reuters 19 Maret.
Sementara itu Grossi mengatakan, tim ahli Irak akan mengunjungi markas besar badan tersebut di Wina, Austria dalam beberapa hari mendatang, untuk mengadakan pertemuan guna "menetapkan peta jalan bagi program nuklir damai Irak", di tengah meningkatnya minat terhadap energi nuklir di wilayah tersebut, termasuk di kalangan negara Teluk Arab.
"Kami melihatnya di Uni Emirat Arab, kami melihatnya di Mesir, kami akan melihatnya di Arab Saudi dan tentu saja kami akan melihatnya di sini di Irak," kata Grossi kepada wartawan.
Irak di masa lalu memiliki tiga reaktor nuklir di Tuwaitha, lokasi penelitian nuklir utamanya, di selatan Bagdad. Salah satunya dihancurkan oleh serangan udara Israel pada tahun 1981. Dua lainnya dihancurkan oleh pesawat tempur AS pada Perang Teluk tahun 1991, setelah invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990.
Baca juga:
- Diplomat Uni Eropa Sebut Israel Memicu Kelaparan di Jalur Gaza
- Pejabat Senior Hamas Sebut Proposal Gencatan Senjata yang Mereka Ajukan Logis
- Israel Putuskan Gelar Operasi Militer di Rafah, Gedung Putih: Kami Tidak akan dan Tidak Bisa Mendukung
- UNICEF Sebut 13 Ribu Anak Tewas di Jalur Gaza Akibat Serangan Israel
"Tentu saja, membuka lembaran baru dari masa lalu yang kompleks ini adalah hal yang penting dan kami melakukan hal itu," kata Grossi.