Reku Ungkap Pentingnya Alokasi Dana untuk Berinvestasi di Aset Kripto pada Bulan Ramadan

JAKARTA - Survei Populix pada tahun 2022 menyatakan bahwa pengeluaran keuangan saat Ramadan cenderung melonjak 25-50 persen lebih tinggi. 

Menanggapi tren tersebut, Jesse Choi selaku Co-CEO Reku dalam acara Finance Flash bertajuk “Ngabuburit Bahas Prospek Investasi Saat Ramadan” mengatakan pentingnya memperhatikan alokasi keuangan yang sehat termasuk untuk berinvestasi.

“Menyusun rencana keuangan sangat diperlukan agar menghindari pengeluaran bersifat impulsif, seperti diskon belanja yang kerap menggiurkan,” kata Jesse dalam pernyataannya dikutip Minggu, 17 Maret. 

Jesse juga mengatakan bahwa dia optimis terhadap iklim investasi kripto di kelas aset global maupun Indonesia. Terlebih lagi saat ini Bitcoin sedang mengalami tren bullish. 

“Di aset global seperti kripto, Bitcoin tengah berada di tren bullish hingga sempat mencetak All-Time-High di Indonesia. Selain itu, Bitcoin Halving juga mendapatkan antusiasme besar dari investor,” jelasnya lebih lanjut. 

Oleh karena itu, Jesse mengimbau untuk para investor agar terus mengoptimalkan kondisi tersebut dengan tetap mengalokasikan investasi dan melakukan diversifikasi.

Mengingat jumlah investor kripto di Indonesia yang telah menembus 19 juta orang, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya menyampaikan pentingnya memilih platform investasi yang memiliki izin dan mendapatkan pengawasan dari regulator

“Keamanan merupakan faktor yang tidak dapat dikompromi. Jadi, pastikan untuk memilih platform investasi yang terdaftar di Bappebti sebelum berinvestasi di aset kripto,” kata Tirta. 

Dengan begitu, Tirta menambahkan, investor dapat berinvestasi dengan nyaman karena sistem dan mekanisme transaksinya berada dalam pengawasan regulator. 

“Apalagi pasar kripto dipercaya akan memasuki fase bull run, tentunya investor ingin mengoptimalkan momentum dan mengoptimalkan strategi investasinya dengan baik,” pungkasnya.