Pungli di Rutan KPK Pakai Kode-kode, Eks Penyidik: Engga Ada Bedanya Sama Koruptor Beneran
JAKARTA - Mantan Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap terkejut dengan sejumlah kode rahasia yang digunakan dalam praktik pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) KPK.
Yudi menganggap perilaku yang dilakukan pelaku pungli dirutan KPK tak ada bedanya dengan para koruptor.
"Buset dah, udah engga ada bedanya sama koruptor beneran pake kode-kode," komen eks penyidik KPK menanggapi hal tersebut dalam akun media sosial X-nya, Jumat 15 Maret.
Menurut Yudi, petugas atau pengawas rutan tempat para koruptor dikerangkeng sudah sewajarnya paham dengan tindakan para tahanan sehingga dihukum. Namun bukannya mawas diri, justru pelaku pungli rutan KPK merasakan jeruji besi.
"Plot twist banget, dulu jaga rutan kini malah dijagain karena masuk ke dalam rutan," imbuhnya.
Baca juga:
- MKMK Tekankan Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim MK Digelar Tertutup
- Deretan Kode yang Digunakan Saat Pungli Rutan KPK: Banjir, Kandang Burung hingga Pakan Jagung
- Pandangan Demokrat soal Kekhususan Jakarta: Bak Diberikan Kepala Tapi Dipegang Buntut
- ASN Pemkab Cianjur Kena OTT di Masa Tenang Pemilu Terbukti Bersalah, Bawaslu Serahkan ke KASN
Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengungkap ada sejumlah kode yang digunakan dalam praktik pungli di rutan KPK.
Kode-kode itu di antaranya 'kandang burung' atau 'pakan jagung' untuk transaksi keuangan.
Asep mengungkapkannya setelah mengumumkan 15 orang jadi tersangka pungli Rutan KPK, salah satunya Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi dan Hengki, eks Kamtib Rutan.
“Dalam melancarkan aksinya menggunakan beberapa istilah atau password di antaranya banjir dimaknai info sidak, kandang burung dan pakan jagung dimaknai transaksi uang, dan botol dimaknai sebagai handphone dan uang tunai,” kata Asep dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret.