4 Anggota Gengster Pelaku Pembunuhan dan Pengeroyokan di Duren Sawit Berhasil Ditangkap

JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Duren Sawit menangkap empat anggota gengster pelaku tawuran  yang menewaskan seorang pemuda di Jalan Dermaga Raya, RT 07/RW 10, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pemuda yang tewas berasal dari kelompok gangster Lapak Klender. Kejadian terjadi disaat dua kelompok gangster terlibat aksi saling bacok menggunakan senjata tajam di kawasan Duren Sawit.

Namun satu orang pelaku dari kubu lawan terluka setelah dibacok celurit di bagian betis kanan atas. Pemuda tersebut sempat dibawa ke puskesmas Duren Sawit. Namun korban akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah akibat sabetan celurit.

Selanjutnya, Unit Reskrim Polsek Duren Sawit melakukan pengejaran terhadap para pelaku pembacokan. Polisi pun berhasil meringkus para pelaku di kawasan Cileungsi, Jawa Barat.

"Para tersangka sebanyak empat orang ini antara lain DY, APB, BFB dan MAI dari kelompok Biang Rusuh," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Jumat,15 Maret.

Sementara empat pelaku lainnya dari kelompok "Lapak Klender" masih dalam penyelidikan dan diperkirakan berada di luar Jakarta.

"Barang bukti disita adalah celurit, celurit yang dipakai untuk membunuh dan celurit-celurit lainnya. Juga ada stik golf dan juga ada barang pipa yang dibentuk berupa celurit," ujarnya.

Kombes Nicolas menjelaskan, dalam aksi tawuran ini tidak ada korban meskipun satu orang ditemukan meninggal dunia.

"Yang ada adalah dua-duanya pelaku sehingga kami akan melakukan tindakan tegas kepada kedua kelompok ini, yang sangat merugikan warga masyarakat lainnya," katanya.

Akibat perbuatannya, keempat pelaku dijerat pasal berlapis. Yakni Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat dengan ancaman pidana 10 tahun penjara.

"Perlu kami sampaikan bahwa barang bukti celurit ini sangat mengerikan karena ada yang panjangnya lebih dari dua meter. Ini bukan tawuran biasa antar anak remaja, (tapi) memang niatnya sudah membunuh," ujarnya.