Stanford Bakal Bangun Pusat Riset di IKN, Ini Bocoran dari Kepala Otorita
JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyebut, pihak Stanford bakal membangun pusat riset di IKN. Bambang mengatakan, pusat riset itu akan diberi nama 'Knowledge Hub Nusantara'.
"Kan, kemarin banyak ditanya tentang Stanford, nanti pada waktunya kami akan sampaikan bagaimana desain dari kami untuk membuat suatu klaster riset dan teknologi. Bocoran namanya Knowledge Hub Nusantara," ujar Bambang kepada wartawan usai Rakornas Ibu Kota Nusantara di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, dikutip Jumat, 15 Maret.
Bambang menilai, untuk kegiatan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap keenam nantinya memang difokuskan untuk sektor pendidikan.
Sehingga, pembangunan pusat riset yang bakal dilakukan oleh pihak Stanford memang sesuai dengan yang diharapkan oleh Pemerintah Indonesia.
Lebih lanjut, Bambang pun memberi sinyal bahwa pihak Stanford akan ikut terlibat dalam groundbreaking tahap keenam pada Mei 2024 nanti.
"Kami sedang siapkan dan kemungkinan besar memang akan fokus pada mereka-mereka yang kemarin belum sempat untuk groundbreaking di beberapa sektor," tuturnya.
"Ada beberapa pelaku perbankan, kemungkinan juga beberapa developer. Tapi, kami ingin fokusnya kepada pendidikan. Pendidikan itu artinya dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, termasuk riset dan perguruan tinggi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menyebut, ada sejumlah negara asing yang tertarik untuk berinvestasi di IKN untuk sektor pendidikan. Agung menyebut, salah satunya adalah Inggris
"Kampus internasional lain cukup banyak (berminat masuk ke IKN), saya spill saja besok itu akan ada universitas dari Inggris yang akan menyampaikan Letter of Intent (LoI)," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam media briefing Update Persiapan Groundbreaking ke-5 Ibu Kota Nusantara secara daring, dikutip Rabu, 28 Februari.
Baca juga:
Agung menambahkan, kampus dari Inggris tersebut sudah menyampaikan LoI dan akan menandatangani kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU).
"Saya belum sampaikan sekarang, tapi Amerika Serikat sudah dan Inggris juga serta nanti banyak lagi universitas-universitas lain yang memang targetnya pendidikan ini menjadi sektor ke depan," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara OIKN Troy Pantouw mengatakan, Australia pun tertarik untuk masuk ke dalam dunia pendidikan di IKN.
Dia menambahkan, OIKN juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Stanford Doerr School of Sustainability dan Stanford University, California, Amerika Serikat.
"Melalui MoU ini, Stanford dan para alumninya berkomitmen membangun pusat riset dengan kualitas kelas dunia di IKN," imbuhnya.