Vitalik Buterin Soroti Ancaman Komputasi Kuantum Terhadap Keamanan Blockchain
JAKARTA – Di era di mana teknologi komputasi kuantum (quantum computing) mulai berkembang, pendiri Ethereum Vitalik Buterin sudah mempersiapkan diri untuk mengatasi ancamannya. Buterin baru-barau ini memperkenalkan rencananya untuk melindungi blockchain dari ancaman quantum computing yang mungkin terjadi. Dalam publikasi terbaru di Ethereum Research, Buterin menjelaskan skenario darurat ancaman komputasi kuantum yang dapat terjadi kapan saja, dan bagaimana Ethereum bersiap untuk menghadapinya.
Lebih lanjut, Buterin mensimulasikan situasi di mana komputer kuantum berpeluang dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Di mana mereka dapat menggunakan teknologi tersebut untuk mengakses dana pengguna. Menanggapi dampak negatif yang ditimbulkan quantum computing, Buterin mengusulkan hard fork blockchain sebagai solusi untuk memulihkan dana yang terancam.
Pengembangan transaksi baru yang tahan terhadap serangan komputasi kuantum menjadi fokus utama, dengan penggunaan tanda tangan Winternitz dan STARKs guna memastikan keamanan transaksi. Buterin menekankan bahwa dompet kripto berbasis smart contract dengan teknologi inti dari abstraksi akun ERC-4337 akan menjadi kunci utama dalam terjadinya eksploitasi yang ditimbulkan oleh komputasi kuantum.
Buterin menjamin pengguna yang belum pernah melakukan transaksi dari dompet Ethereum mereka aman dari eksploitasi kuantum. Ini karena hanya alamat dompet yang telah tersedia secara publik saja yang berisiko, sementara kunci pribadi akan tetap terlindungi.
Baca juga:
Tekankan Pentingnya Hard Fork
Meskipun begitu, para ahli memprediksi bahwa komputasi kuantum yang mampu memecahkan enkripsi blockchain tidak akan terjadi dalam waktu dekat, setidaknya hingga tahun 2029. Buterin menegaskan bahwa infrastruktur yang diperlukan untuk menerapkan hard fork dapat dikembangkan secepat mungkin.
Vitalik Buterin menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur Ethereum untuk mengimplementasikan hard fork yang diperlukan sebagai respons terhadap ancaman kuantum. Dengan mengantisipasi kemungkinan buruk yang ditimbulkan quantum computing, Ethereum telah mempersiapkan langkah-langkah proaktif untuk memastikan bahwa transisi ke sistem yang lebih aman dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Langkah ini akan melibatkan pengenalan protokol transaksi baru yang dirancang untuk melindungi terhadap dekripsi kuantum.
Mengenal Hard Fork
Sebagai informasi tambahan, istilah hard fork dalam dunia kripto merujuk pada pembaruan besar pada blockchain yang mengakibatkan versi lama tidak lagi kompatibel dengan versi baru. Ini seperti komunitas yang memutuskan untuk mengubah aturan mainnya, sehingga tercipta dua kelompok: satu yang mengikuti aturan baru dan satu lagi yang tetap pada aturan lama.
Perubahan ini biasanya bertujuan untuk memperbaiki kelemahan, menambahkan fitur baru, atau merespons perbedaan pandangan di komunitas. Akibatnya, bisa terbentuk dua mata uang kripto yang berbeda, masing-masing dengan blockchain dan nilai yang berbeda pula. Hard fork ini penting untuk dipahami karena memiliki dampak signifikan baik pada teknologi maupun nilai mata uang kripto itu sendiri.