Perdana, Lampu Ramadan akan Menghiasi Kota Frankfurt Jerman Selama Bulan Puasa
JAKARTA - Frankfurt menjadi kota pertama di Jerman yang menyalakan hiasan lampu Ramadan untuk menyambut Bulan Puasa tahun ini, langkah yang disambut baik umat Muslim di negara itu.
Nantinya, ornamen dengan bentuk bulan sabit, bintang dan lentera akan menerangi jalan raya utama di kota tersebut, menyampaikan pesan perdamaian dan kebersamaan selama Bulan Ramadan 1445 Hijriah.
Lampu hias itu akan menerangan Grosse Bockenheimer Strasse di Frankfurt yang merupakan kawasan pejalan kaki, dikenal dengan sebutan Fressgass (kawasan kuliner) karena banyaknya kafe dan restoran dari tanggal 10 Maret hingga 9 April, akan menampilkan papan besar bertuliskan "Selamat Ramadan!" dan iluminasi lainnya.
"Ramadan adalah waktu di mana orang merenungkan apa yang benar-benar penting dalam hidup: memiliki sesuatu untuk dimakan, tempat tinggal dan kedamaian serta kenyamanan bersama keluarga, teman, dan tetangga," jelas ketua dewan kota Hilime Arslaner, dilansir dari DW 7 Maret.
"Saya senang pesan-pesan perdamaian selama Ramadan ini dapat terlihat di Frankfurt," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Nargess Eskandari-Grünberg mengatakan, pesan-pesan seperti itu sangat penting, menambahkan: "Ini adalah cahaya kebersamaan: melawan prasangka, diskriminasi, rasisme anti-Muslim dan juga antisemitisme."
Umat Islam di Frankfurt menyambut baik hal ini. Dengan populasi hampir 800.000 jiwa, Frankfurt adalah kota terbesar kelima di Jerman (setelah Berlin, Hamburg, Munich dan Cologne) dan pusat sektor keuangan negara. Kota ini juga merupakan salah satu kota multikultural yang paling membanggakan di Jerman, dengan populasi Muslim sekitar 15 persen dari populasi (100.000-150.000).
Mohamed Seddadi, ketua Komunitas Muslim Frankfurt, menyambut baik hal ini sebagai hal yang "sangat berarti bagi umat Islam," mengatakan hal tersebut memberi isyarat: "Kita semua saling memiliki."
Meskipun penerangan jalan umum telah lama menjadi bagian dari perayaan keagamaan umat Kristiani, terutama saat Natal. Umat Islam di negara-negara Barat juga mulai menghiasi rumah dan bangunan selama Bulan Ramadan, menurut Raida Chbib, kepala Akademi Islam dalam Penelitian dan Masyarakat (AIWG) di Universitas Goethe di Frankfurt.
Baca juga:
- Jabat Danjen Kopassus, Brigjen Djon Afriandi: Profesional, Modern dan Adaptif Saja Tidak Cukup
- 27 Warganya Tewas di Tahanan Israel, Kementerian Luar Negeri Palestina: Kejahatan Ini Tidak Boleh Dibiarkan
- Bantah Penembakan Terhadap Konvoi Bantuan, Militer Israel: Hasil Penyelidikan, IDF Menembaki Tersangka
- Dewan Pengawas Nuklir PBB Minta Militer Rusia Tinggalkan PLTN Zaporizhzhia
Tahun lalu, rencana untuk memasang lampu hias saat Ramadan ditolak oleh beberapa pejabat. Namun, Partai Hijau yang berkuasa di kota tersebut mampu mendorongnya terealisasi tahun ini.
"Dengan mendekorasi selama Ramadan, Kota Frankfurt mengirimkan sinyal penting kepada umat Islam dan mengapresiasi umat beragama Islam di kota ini," tulis Partai Hijau dalam permohonannya kepada dewan kota, dikutip dari China Daily.