Ini Titik Lokasi Jatuhnya Pesawat Kargo Smart Air di Binuang, Ada Tanda Asap Diduga Dibuat Kru
TARAKAN - Tim gabungan pencarian jatuhnya pesawat perintis jenis PC-6 Pilatus Porter PK-SNE, berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat milik maskapai Smart Aviation.
Diduga jarak lokasi penemuan puing pesawat itu berada 6,11 nautical mile atau sekira 9 kilometer dari lapangan terbang desa Binuang Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Komandan Landasan Udara (Danlanud) Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo mengungkapkan, pada proses pencarian di hari kedua ini pihak maskapai Smart Aviation menerbangkan satu pesawat jenis Pilatus PC-6 untuk menyisir titik koordinat yang diduga sebagai lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak pada Jumat 8 Maret, usai take off dari Bandara Internasional Juata Tarakan menuju Desa Binuang, Nunukan.
“Lokasi jatuhnya pesawat itu ditemukan oleh kru maskapai Smart Aviation, yang pencariannya juga gunakan pesawat jenis Pilatus PC-6 register PK SND," ungkap Kolonel Pnb Bambang Sudewo, Sabtu, 9 Maret.
Selain kendala cuaca, lanjut Bambang, proses pencarian dilakukan diatas ketinggian 5.000 kaki. Proses evakuasi akan dilanjutkan pada Minggu 10 Maret.
"Dilokasi ditemukan tanda asap yang harapan kami itu tanda dari kru pesawat, sebelumnya dari pengamatan tim 1x24 jam di wilayah itu tidak ada asap. Sepertinya asap itu bersumber dari titik apa yang dilihat tim," ujarnya.
Baca juga:
- Tim SAR Temukan Puing Pesawat Kargo Smart Air yang Jatuh di Binuang
- Rekapitulasi KPU Jateng: Prabowo-Gibran Taklukkan Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
- KPU Bantah Suara Ganjar-Mahfud Dikunci Hanya 17 Persen, Hasto PDIP: Kami Punya Bukti
- Batik Air Nonaktifkan Pilot-Kopilot Tertidur Saat Mengudara dari Kendari ke Jakarta
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril membenarkan tim pencarian telah menemukan lokasi puing pesawat tersebut.
"Tim pencarian yang menggunakan pesawat PK-SND milik Maskapai Smart Aviation telah mendarat di Bandara Malianu, dengan hasil menemukan Puing puing pesawat dan api seperti api unggun pada koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E," jelas Syahril.
"Diduga api tersebut dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda," lanjutnya.
Dari hasil rapat koordinasi dipastikan telah ditemukannya objek PK-SNE untuk selanjutnya melakukan dorlog berupa survival kit dan makanan untuk korban PK-SNE menggunakan helikopter (HA-5224).
"Karena kondisi hujan dan kabut, HA-5224 telah landing kembali di Bandara Malinau dan tidak dapat melaksanakan dorlog di lokasi PK-SNE, proses evakuasi akan dilanjutkan Minggu besok," pungkasnya.