Mantan Insinyur Google Didakwa Mencuri Rahasia Dagang AI untuk Keuntungan Perusahaan China

JAKARTA - Linwei Ding, yang juga dikenal sebagai Leon Ding, telah didakwa di California atas tuduhan mencuri rahasia dagang terkait kecerdasan buatan dari unit Alphabet, untuk kepentingan dua perusahaan China yang diam-diam selama ini dia bantu.

Dalam sebuah sidang federal di San Francisco, juri menuduh Linwei Ding, warga negara China berusia 38 tahun, dengan empat tuduhan pencurian rahasia dagang. Dia ditangkap pada Rabu pagi 6 Maret, di rumahnya di Newark, California.

Menurut dakwaan, Ding mencuri informasi rinci tentang infrastruktur perangkat keras dan platform perangkat lunak yang memungkinkan pusat data superkomputasi Google melatih model AI besar melalui pembelajaran mesin.

Google diduga mendesain sebagian blueprint chip yang dicuri untuk mendapatkan keunggulan atas pesaing cloud computing seperti Amazon dan Microsoft, serta mengurangi ketergantungannya pada chip dari Nvidia.

Ding, yang direkrut oleh Google pada tahun 2019, diduga mulai mencuri pada tahun 2022, saat dia diajak menjadi chief technology officer untuk perusahaan teknologi China. Pada Mei 2023, dia telah mengunggah lebih dari 500 file rahasia.

Dakwaan menyatakan Ding mendirikan perusahaannya sendiri pada bulan yang sama, dan menyebarkan dokumen ke grup obrolan yang menyatakan "Kami memiliki pengalaman dengan platform kekuatan komputasi sepuluh ribu kartu Google; kita hanya perlu mereplikasi dan meningkatkannya."

Google menjadi curiga terhadap Ding pada Desember 2023 dan mengambil laptopnya pada 4 Januari 2024, sehari sebelum Ding berencana untuk mengundurkan diri.

Ding menghadapi hingga 10 tahun penjara dan denda 250.000 dolar AS (Rp3,9 miliar) untuk setiap tuduhan pidana.