Menhan Israel Nilai Serangan Hizbullah di Perbatasan Membuat Situasi Semakin Dekat dengan Eskalasi Militer
JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menilai ketegangan yang terus berlanjut dengan Hizbullah yang didukung Iran di perbatasan dengan Lebanon, membuat situasi semakin mendekati eskalasi militer.
"Kami berkomitmen terhadap proses diplomasi, namun agresi Hizbullah membawa kami lebih dekat ke titik kritis dalam pengambilan keputusan mengenai aktivitas militer kami di Lebanon," kata Menhan Gallant usai bertemu dengan utusan AS Amos Hochstein untuk membahas mediasi mengakhiri konflik di Gaza, dilansir dari Reuters 6 Maret.
Israel dan Hizbullah diketahui mulai saling serang sejak kelompok Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, memicu kekhawatiran akan bahaya perang habis-habisan antara musuh yang bersenjata lengkap.
Hizbullah telah mengindikasikan akan melakukan gencatan senjata jika serangan Israel di Jalur Gaza berhenti, menggambarkan kampanyenya bertujuan untuk mendukung warga Palestina yang mendapat serangan di Gaza.
Namun saat mengunjungi Beirut pada Hari Senin, Hochstein memperingatkan gencatan senjata di Gaza tidak serta merta mengakhiri permusuhan di perbatasan selatan Lebanon.
Dia mengatakan, gencatan senjata sementara tidak cukup dan perang terbatas tidak dapat dibendung.
Diketahui, sebagian besar kekerasan antara Israel dan Hizbullah terjadi di dekat perbatasan, dengan pengecualian termasuk serangan udara Israel pada 26 Februari di Lembah Bekaa, dan serangan pesawat tak berawak Israel pada 2 Januari di Beirut yang menewaskan seorang pemimpin penting Hamas.
Dalam kekerasan pada hari Senin, serangan Israel menewaskan tiga pekerja darurat dari kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah, kata pemerintah Lebanon, dan seorang warga sipil tewas di Israel utara akibat serangan dari Lebanon.
Baca juga:
- Israel Tuduh 450 Pekerja Badan Bantuan PBB UNRWA Merupakan Operator Militer Hamas dan Kelompok Militan Lainnya
- Korsel-AS Gelar Latihan Gabungan, Korut: Perang Nuklir Bisa Dipicu Percikan Api
- Sekutu Presiden Putin Tegaskan Ukraina Bagian dari Rusia dan 'Harus Kembali ke Rumah'
- Hamas dan Mesir Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata Konflik Gaza Tanpa Kehadiran Israel
Serangan Israel sejak Oktober telah menewaskan lebih dari 200 pejuang Hizbullah dan sekitar 50 warga sipil di Lebanon, sementara serangan dari Lebanon ke Israel telah menewaskan belasan tentara Israel dan enam warga sipil. Puluhan ribu warga Israel dan Lebanon telah meninggalkan desa-desa di kedua sisi perbatasan.
Di sisi lain, para mediator telah berupaya untuk mencapai gencatan senjata selama 40 hari dalam perang Gaza menjelang Bulan Puasa Ramadan yang dimulai pada awal minggu depan.