Ganjar Terseret Laporan Dugaan Korupsi Bank Jateng Usai Pilpres, KPK: Kami Tak Lihat Ini Merah, Kuning atau Abu-abu

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan pengusutan dugaan rasuah yang dilakukannya tak bisa dipolitisasi, termasuk saat menangani laporan yang menyeret eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka tak peduli dari partai mana capres nomor urut tiga itu berasal.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menanggapi laporan dugaan korupsi di Bank Jateng yang disampaikan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. Ganjar terseret bersama salah satu eks Direktur PT Bank Jateng berinisial S.

“Kalau kami itu kan enggak pernah melihat apakah ini ada unsur politiknya atau enggak,” kata Alexander kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Maret.

“Apakah ini warnanya merah, kuning, hijau, abu-abu kita enggak lihat seperti itu ya,” sambungnya.

Alexander memastikan anak buahnya di bagian pengaduan masyarakat bakal profesional. Mereka tak akan membedakan kasus per kasus karena semua laporan yang masuk akan ditindaklanjuti.

“Dan saya yakin staf kami di bawah enggak peduli warna dari orang itu apa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar dilaporkan bersama mantan Direktur Bank Jateng berinisial S ke KPK oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. Ada dugaan penerimaan cashback dari perusahaan asuransi penjamin kreditur yang tak dilaporkan.

Ganjar kemudian membantah menerima gratifikasi maupun suap seperti yang dilaporkan Sugeng. Katanya, tak ada sepeserpun uang masuk ke kantongnya dari Bank Jateng.

“Saya tidak pernah terima gratifikasi seperti yang dia laporkan,” kata Ganjar dihubungi VOI melalui pesan singkat, Selasa, 5 Maret.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim menuding laporan yang menyeret nama Ganjar itu terkait gerakan politik. Dugaannya langkah itu berkaitan dengan desakan digulirkannya hak angket kecurangan Pemilu 2024.

“Sangat kebetulan ketika Pak Ganjar orang yang pertama melontarkan untuk menggulirkan hak angket kemudian terjadilah laporan ini,” kata Chico saat dihubungi wartawan.