Hindari Ketergantungan pada BBM, Pemerintah Geber Produksi Minyak dalam Negeri

JAKARTA - Pemerintah berupaya menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor BBM dengan terus berupaya meningkatkan produksi minyak dalam negeri dengan pemanfaatan teknologi-teknologi baru serta menemukan cadangan-cadangan baru.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, selain meningkatkan produksi minyak, upaya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait guna mendongkrak tambahan produksi terus dilakukan pada lapangan-lapangan migas yang sudah ada serta masih berpotensi menghasilkan produksi tambahan seperti di Blok Rokan, Lapangan Migas Cepu, Masela dan Lapangan Train Tangguh 3.

"Upaya-upaya untuk menahan laju penurunan produksi sudah kita lakukan. Sekarang malah kita sudah akan melangkah lebih jauh, yaitu bagaimana kmeningkatkan kembali produksinya," ujar Arifin yang dikutip Sabtu 2 Maret.

Arifin menambahkan pihaknya berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin bisa dihasilkan dari Blok Cepu. Diketahui jika ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) kembali melakukan pengeboran terhadap 7 sumur setelah 8 tahun tidak menambah jumlah sumur.

Untuk informasi, dari tujuh sumur yang akan dibor pada tahun ini, lima di antaranya merupakan sumur karbonat sementara sisanya merupakan sumur clastic. Adapun pemboran 7 sumur ini akan dilakukan sepanjang tahun ini dengan awal produksi diproyeksikan pada Juni 2024.

Lebih jauh Arifin menambahkan, selain Blok Cepu, di Blok Rokan juga tengah dilakukan pengujian agar mendapatkan minyak dari sumber-sumber lapisan yang paling dalam.

"Target kita masih sangat menantang untuk bisa mencapai 1 juta barrel, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak agar bisa mendukung, agar ini bisa kita capai," ungkap Arifin.

Di sektor gas, sambung Arifin, harapan peningkatan produksi lebih terlihat. Selain telah beroperasinya train tangguh 3 di BP, terdapat pula eksekusi untuk proyek masela yang selama ini tertunda bisa dilaksanakan kembali.

Adanya penemuan baru ENI di Blok Mahakam juga akan berproduksi di mulai dari tahun depan sebesar 6,8 TCF gas. Ada pula potensi baru di Blok Andaman. Ada dua blok Andaman yang sudah mengindikasikan discovery baru yang jumlahnya juga cukup signifikan, yaitu 2 x 6 bcf.